JAKARTA - Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ahmad Saufi menyatakan, bahwa pihaknya telah membentuk Forum Pengarah Vokasi (FPV).
Forum ini beranggotakan para pelaku usaha, komunitas industri, dan pemangku kepentingan lainnya sebagai bentuk keterlibatan industri yang lebih besar dalam pembelajaran SMK. FPV ini akan dilibatkan mulai dari penyusunan kurikulum, hingga perekrutan lulusan.
"Melalui pendekatan ini artinya kita sudah menggandeng langsung para pelaku usaha. Bahkan kita juga memperoleh daftar calon tempat kerja bagi para lulusan beserta kriteria yang dibutuhkan DUDI. Berikutnya, kita menyusun strategi untuk menyiapkan lulusan yang kompeten secara hard skills dan soft skill," kata Saufi, di Jakarta, Senin (29/6)
Saufi, menjelaskan, bahwa program ini selaras dengan konsep Merdeka Belajar yang digagas oleh Kemendikbud. Di mana, para siswa SMK kini memiliki peluang untuk mengembangkan dan menyalurkan passion-nya.
"Mereka dapat memadukan pembelajaran yang didapatkan di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah untuk memperkaya soft skills," ujarnya.
Menurut Saufi, kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu soft skills yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan. Berbagai macam informasi dan pengetahuan saat ini dapat mudah dicari melalui internet secara tidak terbatas.
Namun, menurutnya,membaca saja tidak cukup, karena soft skills itu harus dilatih dengan cara mengikuti kegiatan ekstrakurikuler atau organisasi lainnya yang bermanfaat.
"Di sana, para siswa akan belajar untuk berkomunikasi, bekerja dengan tim, sampai menyelesaikan masalah. Kemampuan inilah yang menjadi nilai tambah ketika memasuki dunia kerja," pungjkasnya. (der/fin)