JAKARTA - Vaksin corona (Covid-19) yang dikembangkan Cina memasuki tahap ketiga uji klinis dan akan dilakukan terhadap manusia di Uni Emirat Arab (UEA).
Hal itu merupakan uji klinis pertama di luar negeri untuk vaksin yang dikembangkan Cina dan menandai pentingnya perkembangan penggunaan dan pemanfaatan vaksin bagi seluruh umat manusia.
Menurut laporan Media resmi Cina, Kamis (2/6), acara pembukaan uji klinis tahap ketiga vaksin inaktif yang dikembangkan Cina National Pharmaceutical Group (Sinopharm) digelar secara daring di Beijing dan Wuhan serta Abu Dhabi, UEA, pada Selasa (23/6).
Menteri Kesehatan UEA Abdul Rahman Mohammed Al Oweis telah mengeluarkan surat persetujuan kepada Sinopharm untuk melakukan uji klinis tersebut, demikian pernyataan tertulis Sinopharm.
Kerja sama lintas negara dalam uji klinis tahap ketiga antara Cina dan UEA tidak hanya mencerminkan keberhasilan kerja sama internasional dalam penelitian dan pengembangan vaksin.
"Melainkan juga bagian dari pentingnya kemitraan strategis antarkedua negara," demikian kata Duta Besar Cina untuk UEA Ni Jian dalam acara peresmian yang berlangsung secara daring itu.
Wuhan Institute of Biological Products yang berafiliasi dengan Sinopharm pada 16 Juni telah mengumumkan bahwa kandidat vaksin inaktif tidak menunjukkan dampak buruk pada manusia dalam uji klinis dua fase sebelumnya.
Sebelumnya 180 relawan yang bekerja di Sinopharm telah disuntik dengan kandidat vaksin tersebut. Saat ini lebih dari 1.000 karyawan Sinopharm telah disuntik secara sukarela dan hasilnya menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif. (der/fin)
