PANGKALPINANG - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bangka Belitung (Babel), KA Tajuddin mengakui pelonggaran untuk penerbangan keluar masuk Negeri Serumpun Sebalai di situasi pandemi Covid-19 sekarang. Jika sebelumnya dibatasi dengan kebijakan satu hari satu penerbangan (airlines), sekarang penerbangan untuk satu hari bisa dilakukan semua airline, tapi tetap dibatasi dengan satu kali penerbangan.
"Kita sendiri ada enam airlines, yakni Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya, Nam Air, Lion Air dan Batik Air, maka sehari ada enam penerbangan," jelasnya kepada Babel, Minggu (21/6) kemarin.
Dia juga mengakui, sejak 8 Juni 2020, Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional mengeluarkan SE Nomor 7 Tahun 2020 dan Kementerian Perhubungan dengan berbagai surat edaran dari Dirjen masing-masing. Artinya, sudah ada perubahan dalam pengaturan pengangkutan penumpang, yang cenderung jauh lebih longgar dari sebelumnya.
BACA JUGA: Enam Staf Kampanye Donald Trump Positif Corona
"Jika sebelumnya penumpang yang dapat diangkut terbatas untuk keperluan tertentu, dilampiri surat tugas dan sebagainya, sekarang kebijaksanaan itu sudah tidak berlaku lagi. Kebijakan yang berlaku sekarang, siapapun sudah boleh berangkat yang penting melampirkan identitas dan surat keterangan bebas Covid-19," jelasnya.Ia melanjutkan, meskipun Pemerintah Pusat sudah melonggarkan pengangkutan penumpang di masa new normal, tetapi Gubernur Babel, Erzaldi tetap memandang perlu melakukan pembatasan dan pengendalian pengangkutan penumpang ke Babel dengan kebijakan membatasi penerbanga,n yakni satu airline hanya bisa mengoperasikan satu kali penerbangan per hari.
"Khususnya untuk rute Pangkalpinang - Jakarta dan Tanjungpandan - Jakarta," jelas Tajuddin.
Menurut Tajuddin, jika operasi airline tidak dibatasi dan mengikuti kebijakan pelonggaran penerbangan Pemerintah Pusat di masa new normal, maka frekuensi yang terbang ke Babel bisa sampai 17 kali penerbangan. Pembatasan lain yang dilakukan adalah untuk rute domestik lainnya diluar Jakarta (Palembang, Batam, Tanjungpansan, Solo) di atasi hanya satu penerbangan per hari.
Tajuddin menambahkan, pembatasan dan pengendalian angkutan penumpang di masa new normal ini masih perlu dilakukan ke Babel. Hal ini mengingat kondisi daerah memang masih memiliki keterbatasan-keterbatasan, misalnya fasilitas karantina, fasilitas kesehatan, tenaga medis dan para medis, peralatan kesehatan dan obat-obatan serta berbagai fasilitas penunjang lainnya yang masih perlu terus ditingkatkan.
"Meskipun masih memiliki sejumlah keterbatasan, tetapi Babel masih dapat mengendalikan dan menangani jumlah pasien yg terkonfirmasi positif. Bahkan sampai saat ini masih mampu menunjukkan peningkatan penanganan Covid-19, yang ditunjukkan dengan semakin banyaknya pasien covid-19 yang sembuh," pungkasnya. (jua)