News . 16/06/2020, 11:52 WIB

Upah Honorer Tidak Mensejahterakan

Penulis : Admin
Editor : Admin

SENGKANG - Gaji guru honorer di Kabupaten Wajo tengah dalam perbincangan DPRD. Pasalnya upah yang diterima tidak mensejahterakan.

Anggota Komisi IV DPRD Wajo, Mohammad Ridwan Angka mengaku, telah banyak menerima keluhan terkait upah para guru honorer dari sejumlah kecamatan.

Legislator pendatang baru ini memang sangat dengan dunia pendidikan. Sebab pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan di Wajo dan Pangkep.

"Upah guru honorer harus diperhatikan. Kasihan, guru itu kerjanya berat. Dituntut mencerdaskan generasi penerus," ujarnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Group), Senin, 15 Juni.

Makanya, Komisi IV DPRD akan mengawal dan pendampingan secara konstruktif dan konstitusional. Agar para tenaga pendidik bisa merasakan kesejahteraan dalam hidup. Serta mewujudkan visi misi Bupati Wajo dalam peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan.

"Kami di komisi sudah membahas ini, Pemkab Wajo harus mengkaji kesejahteraan guru honorer," sebutnya.

Informasi dihimpun FAJAR, upah guru honorer berkisar 150 - 400 ribu per bulan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pembayarannya per triwulan.

Upah itu mendapat keluhan dari sejumlah guru honorer. Sebab nominal yang diterima per triwulan belum memenuhi kebutuhan hidup selama tiga bulan lamanya.

"Jangankan tiga bulan. Sebulan saja tidak cukup. Mana makan, minum, bensi pergi ke sekolah," keluh guru honorer asal Belawa ini, Rini.

Menyikapi hal itu, Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wajo Faisal menuturkan, kesejahteraan guru tidak tetap atau honorer menjadi fokus. Kini, Pemkab Wajo menyediakan BOS daerah (BOSDa) Rp5 miliar tahun ini.

"Jadi selain upah guru honorer dari dana BOS pusat. Sekarang juga ada BOSDa dari APBD," tuturnya.

Pengguna BOSDa untuk guru dan tenaga kependidikan yang belum memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) ataupun tidak. Sedangkan dana BOS pusat untuk guru telah mengantongi NUPTK.

"Sekarang penerimaan BOSDa 2458 jiwa. Itu terbagi guru 1.758 orang dan tenaga kependidikan 700 orang. Baik di tingkat SD dan SMP," kuncinya. (man/dir)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com