News . 14/06/2020, 11:46 WIB

Beijing Lockdown, Gelombang Kedua Covid-19 Kembali Menyerang

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Cina kembali melaporkan jumlah kasus Virus Corona baru. Bahkan hari ini, Minggu (14/6) Beijing dan sekitarnya harus di lockdown. Ini seperti sinyal, gelombang kedua wabah mematikan itu kembali.

Kebangkitan mengejutkan dalam infeksi domestik telah mengguncang Cina, di mana penyakit ini muncul akhir tahun lalu tetapi sebagian besar telah dijinakkan melalui pembatasan parah pada gerakan yang kemudian ditiru di seluruh dunia.

Ini juga memberikan wawasan yang suram tentang kesulitan yang akan dihadapi dunia dalam menaklukkan Covid-19 bahkan ketika negara-negara di Eropa bersiap untuk membuka kembali perbatasan pada awal musim liburan musim panas setelah penurunan penularan yang menggembirakan.

Dari 57 kasus baru yang dikabarkan Cina, 36 adalah infeksi domestik. Di mana pasar grosir makanan, maupun pusat perbelanjaan menjadi episentrum penyebaran utama.

"Orang-orang takut," kata seorang pedagang buah dan sayur di pasar lokal lain di Beijing tengah kepada AFP.

”Penjual daging harus tutup. Penyakit ini benar-benar menakutkan," kata lelaki yang bermarga Sun itu.

Setidaknya 429.000 orang di seluruh dunia telah meninggal karena penyakit pernafasan, hampir setengah dari satu tahun di mana banyak nyawa telah terbalik karena pandemi merusak ekonomi global.

Jumlah total kasus yang dikonfirmasi telah berlipat ganda menjadi 7,7 juta. Bahkan penyebaran yang paling cepat terjadi di Amerika Latin. Di mana perawatan kesehatan ikut terjangkit hingga memicu gejolak politik.

Brazil misalnya, kini memiliki jumlah kematian virus tertinggi kedua setelah Amerika Serikat, melebihi jumlah korban Inggris. Bahkan menteri kesehatan Chili mengundurkan diri pada Sabtu (13/6) di tengah kehebohan tentang jumlah sebenarnya dari korban jiwa di negara itu.

 

Kelompok farmasi AstraZeneca mengatakan telah setuju untuk memasok aliansi negara-negara Eropa dengan kemungkinan 400 juta dosis vaksin.

Sumber pemerintah Jerman mengatakan kepada AFP bahwa vaksin dapat dikembangkan pada akhir tahun ini.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut pekan ini pandemi semakin cepat di Afrika. Ibu kota Botswana, Gaborone, dikunci sejak Sabtu (14/6) setelah kasus-kasus baru terdeteksi. (fin/ful)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com