Ikut Tawuran, Lima Remaja Ditahan

MAKASSAR - Lima remaja dijebloskan ke balik jeruji besi. Aparat kepolisian menangkap mereka, sesaat setelah aksi tawuran dibubarkan.

Puluhan remaja yang melakukan aksi saling lempar batu di Jl AP Pettarani, tepatnya di kolong jembatan flyover, Rabu, 3 Juni, sekitar pukul 03.30 Wita, membubarkan diri setelah aparat kepolisian datang. Mereka dikagetkan dengan tembakan peringatan di udara.

Sebagian remaja yang kocar kacir melarikan diri, bersembunyi. Namun, polisi yang melakukan pengejaran menemukan lokasi persembunyian mereka. Lima orang tertangkap dan diamankan di Polsek Panakkukang.

Masing-masing pelaku yang diamankan bernama Fajrin (20), lelaki berinisial RM (16), MH (16), SA (15), dan AJ (14). "Aksi tawuran dipicu aksi balas dendam," kata Kasi Humas Polsek Panakkukang Bripka Ahmad Halim, kemarin.

Berdasarkan keterangan para pelaku lanjutnya, aksi tawuran dilakukan setelah rekan pelaku berinisial SA dikeroyok. Dari laporan tersebut, para remaja yang tertangkap melakukan aksi balas dendam. "Pelaku ditahan untuk diproses hukum," bebernya.

Aksi tawuran atau perang kelompok sebelumnya terjadi Minggu, 10 Mei di Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang. Aksi ini menelan korban jiwa. Satu pemuda meninggal dunia. Beberapa orang remaja juga diamankan saat itu.

Selain di Kecamatan Panakkukang, aksi perang kelompok juga terjadi di Kecamatan Tallo, Kamis, 26 Maret. Aksi yang merusak dagangan warga sekitar, juga diinisiasi anak remaja.

Kriminolog UNM, Prof Heri Tahir, mengatakan, peristiwa perang antarkelompok yang melibatkan anak remaja tidak terlepas dari pergaulan. Dalam artian, lingkungan mereka paling memengaruhi.

"Makanya peran orang tua sangat penting. Baiknya para orang tua membatasi waktu kegiatan berkumpul anak-anaknya. Kalau sudah larut malam, harusnya sudah dipastikan di rumah," kata Heri Tahir.

Apalagi lanjutnya, di tengah pandemi Covid-19 saat ini tentunya sangat berbahaya. "Jadi bukan tugas aparat dan pemerintah saja. Tetapi seluruh masyarakat harus terlibat. Utamanya peran orang tua," imbuhnya. (ans/rif)