Harus Kantongi Surat Keterangan Rapid Test

fin.co.id - 03/06/2020, 11:30 WIB

Harus Kantongi Surat Keterangan Rapid Test

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

PAGARALAM - Surat bebas corona dengan dasar rapid test jadi syarat bagi penumpang yang ingin berperjalanan menggunakan bus. Sayangnya, biaya tes ini tak gratis apalagi murah. Akibatnya, biaya yang mesti dikeluarkan penumpang bertambah.

Manajer Operasional PT Sinar Dempo Bangun Persada-operator bus AKAP Sinar Dempo, Eko Satrio SH mengatakan, calon penumpang belum terlalu siap untuk syarat berpergian yang ditetapkan pemerintah. Salahsatunya adalah syarat surat keterangan bebas corona dengan dasar rapid test yang tak mudah dipenuhi penumpang. “Sudah susah, mahal pula,” ujarnya, dihubungi koran ini, kemarin.

Saat ini pihaknya kata Eko sudah dapat klinik di Pagaralam yang mau mengeluarkan surat bebas corona dengan dasar rapid test. Hal ini bisa dikoordinasikan dengan calon penumpang. Namun tes ini tak gratis. Biayanya Rp 450 ribu/penumpang. Maka, beban calon penumpang pun bertambah. “Calon penumpang harus nambah biaya,” ujarnya.

Sekali berangkat Eko memperkirakan, penumpang mesti merogoh kocek Rp1 juta. Ini sudah termasuk tiket dan surat bebas corona. Namun biaya rapid test di Pagaralam tak semahal di Lahat dan Baturaja yang menembus Rp700 ribu/penumpang.

Eko belum bisa memperkirakan sampai kapan dokumen berupa surat bebas corona ini berlaku buat penumpang yang akan berangkat lewat bus. Ia pun berharap supaya syarat ini dapat diperlonggar. Apalagi larangan mudik masih berlaku sampai dengan 7 Juni mendatang. “Kasihan dengan calon penumpang,” katanya.

Dokumen surat bebas corona sendiri memang jadi syarat bagi orang yang ingin bepergian lewat moda transportasi seperti bus. Aturan ini dikeluarkan pemerintah dengan tujuan untuk mencegah serta memutus mata rantai Covid-19. Calon penumpang yang tak mengantongi surat ini akan disuruh kembali. “Ada pemeriksaan di pelabuhan Bakauheni Lampung,” kata Eko. (cw08)

Admin
Penulis