Hari Lahir Pancasila Momentum Introspeksi Diri

fin.co.id - 03/06/2020, 15:22 WIB

Hari Lahir Pancasila Momentum Introspeksi Diri

JAKARTA – Hari Kelahiran Pancasila yang diperingati tepat 1 Juni 1945 harus menjadi pedoman dalam menghadapi berbagai cobaan, termasuk di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19. Semangat kebangsaan berupa persatuan, gotong royong, dan keadilan sosial, diyakini sangat efektif dalam membebaskan Indonesia dari virus Corona.

"Hari lahir Pancasila harus kita jadikan sebagai momentum introspeksi diri terkait keadaan yang terjadi saat ini. Artinya, dalam suasana pandemi ini mudah-mudahan umat Islam banyak melakukan introspeksi diri dan muhasabah agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan tidak lupa peduli kepada saudara-saudara yang lain yang terdampak ekonominya karena pandemi Covid-19 ini,” ujar Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Prof KH. Ahmad Satori Ismail di Jakarta, Rabu (3/6).

Satori mengatakan dengan semangat Pancasila, masyarakat dan pemerintah harus saling membantu dan bergotong royong melawan pandemi ini. "Dengan saling membantu dan bergotong royong Insya Allah kita sebagai bangsa bisa melalui pandemi ini,” jelasnya.

Selain itu, Satori juga menyampaikan agar masyarakat mematuhi aturan yang telah dibuat pemerintah. Pasalnya, tanpa peran aktif masyarakat, pemerintah pasti tidak akan mampu memberantas Covid-19. "Hal-hal yang masih harus diperhatikan masyarakat, seperti tidak melaksanakan salat jamaah atau salat Jumat di masjid untuk sementara waktu masih harus diikuti, apalagi yang wilayahnya masuk dalam zona merah Covid-19,” tutur Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) ini.

Anggota Dewan Syariah Nasional MUI itu mengungkapkan sosialisasi kebijakan new normal oleh pemerintah harus diperkuat agar masyarakat paham dan menerapkan protokol kesehatan. Dengan adanya sosialisasi, masyarakat diharapkan jangan terlalu takut sehingga tidak mau keluar rumah untuk menjalankan aktifitas ekonomi. Pun sebaliknya terlalu berani menghadapi virus ini dengan keluar rumah tidak memakai masker. "Itu juga tidak benar kita waspada saja sehingga pemerintah perlu menyampaikan keadaan yang ada secara jujur apa adanya ke masyarakat,”  terangnya.

Selain itu, Satori juga berharap agar ormas Islam dan para tokoh agama bisa turut berperan membantu pemerintah untuk membantu menjelaskan tentang new normal ini. "Dengan peran para tokoh agama, masyarakat diharapkan bisa paham dan kembali menjalankan aktifitas ekonomi seperti sedia. Karena ketika tidak ada aktifitas ekonomi, negeri ini bisa hancur,” tukasnya. (fin/tgr)

Admin
Penulis