Operasional Hotel-Restoran Rangsang Ekonomi

MAKASSAR - Beberapa hotel berbintang di Makassar segera kembali beroperasi. Angin segar bagi industri perikanan kembali bergeliat.

KEPALA Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Sulkaf S Latief mengatakan, industri perikanan masih tetap jalan dan berangsur membaik. Meskipun kondisinya masih jauh di bawah sebelum Covid-19.

"Tetap jalan karena orang masih makan ikan, tetapi jika restoran dan hotel sudah jalan maka pasti akan semakin menggeliat. Terutama untuk produk eksotik," kata Sulkaf, Senin, 1 Juni.

Seperti ikan tenggiri, kerapu, gurita, dan lainnya. Harganya ke depan bisa lebih kompetitif lagi. Tidak hancur-hancuran seperti saat ini. "Untungnya perikanan ekspornya juga masih jalan. Artinya terdampak juga tetapi dibandingkan sektor lain tetap tumbuh," terangnya.

Dinas kelautan dan perikanan Sulsel mencatat, per April kemarin ekspor perikanan Sulsel cenderung meningkat dibandingkan tiga bulan terakhir. Volume ekspor pada April sebesar 15.612,8 ton lebih besar dibandingkan Januari, Februari, dan Maret masing-masing sebesar 5.929,5 ton, 6.294,2 ton, dan 12.120 ton.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiat Sinaga mengatakan, dari 48 hotel yang tutup, beberapa di antaranya akan segera buka kembali dengan menerapkan standar protokol Covid-19. Menyediakan tempat cuci tangan sebelum masuk hotel, cek suhu, gunakan masker, barang tamu, hingga pembersihan kamar dilakukan proses disinfektan.

"PHRI sejak awal siap dengan normal baru. Semoga masyarakat tidak takut lagi buat acara di hotel dan makan di resto. Dengan demikian perlahan sudah mulai ada aktifitas hotel dan resto," katanya.

Meski ada juga hotel yang tetap buka saat pandemi Covid-19, saat ini okupansi hotel hanya 2 persen saja. Dibandingkan sebelum Covid-19 menyerang yang minimal bisa mencapai 60 persen. (tam)