JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo mempunyai cara tersendiri dalam memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada Senin (1/6). Ya, Tjahjo Kumolo turun langsung ke jalan membagikan masker untuk pengendara di beberapa ruas jalan di Jakarta guna mencegah penyebaran covid-19.
Kegiatan itu dilakukan Tjahjo usai mengikuti upacara virtual yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Tjahjo didampingi pejabat pimpinan tinggi (PPT) utama, PPT madya, PPT pratama, dan sejumlah koordinator di lingkungan Kementerian PANRB.
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Sesuai pidato Presiden Joko Widodo, situasi ini menguji daya juang bangsa Indonesia. Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk menggerakkan bangsa dan memperkokoh kegotongroyongan.
Aksi bagi-bagi masker tersebut merupakan wujud nyata gotong royong Kementerian PANRB bersama masyarakat melawan Covid-19.
Kementerian PANRB juga mengajak masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan dalam berkegiatan terutama akan diberlakukan tatanan normal baru.
"Disiplin jaga kesehatan sesuai protokol kesehatan, anjuran Gugus Tugas," ujar Menteri Tjahjo kepada wartawan usai membagikan masker di Jakarta.
Selain pengendara kendaraan bermotor, Mempan-RB juga membagikan masker kepada polisi dan petugas Dinas Perhubungan yang sedang menjalankan tugas.
Salah seorang polisi, Wahono menyatakan apresiasinya pada Kementerian PANRB yang turut serta memerangi penyebaran Covid-19 dengan melakukan pembagian masker. “Kami mendukung upaya ini, supaya penyebaran Covid-19 dapat segera berkurang,” ujarnya.
Pembagian masker juga akan dilakukan pada Jumat, 5 Juni 2020 di beberapa titik yakni di sekitar Patung Kuda, Harmoni, Tugu Tani, dan Jalan Merdeka Utara. Selain pembagian masker, Kementerian PANRB juga akan mengadakan webinar pada Senin, 8 Juni 2020 yang akan dibuka oleh Menteri Tjahjo.
Webinar in akan menghadirkan tiga narasumber antara lain Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, dan Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam. (lan)
