PRABUMULIH – Meski dilarang, ternyata sejumlah kendaraan luar Prabumulih tetap memaksa masuk Jalanan Kota selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di hari pertama, kemarin (27/4).
Akibatnya, kendaraan luar tersebut terpaksa putar balik karena dicegat petugas di sejumlah check poin. Salah satunya di Tugu Air Mancur Simpang Jalan Lingkar dan Patung Tugu Kuda.
“Mungkin sejumlah kendaraan lewat dan memaksa masuk lewat jalan kecil, dan keluar ke Jalan Protokol. Adanya, Sejumlah pos check poin. Tak jarang, tetap terjaring hingga terpaksa di putar balik arahnya dan tidak boleh masuk dalam kota. Karena, Prabumulih mulai penerapan PSBB,” ujar Ipda Sardinata SH, salah satu petugas check poin Tugu Patung Kuda.
Kendaraan luar tersebut, terpaksa diputar balik karena melanggar dan tidak mematuhi aturan PSBB. “Bisa masuk kota, asalkan ada surat keterangan sehat dan juga surat keterangan kerja di Prabumulih dan wajib bawa KTP. Kalau hanya melintas, tidak boleh sudah sesuai ketentuan. Hal itu dilakukan, mengacu PSBB untuk menekan mata rantai Covid-19,” tukasnya.
Kordinator PSBB, Drs Mulyadi Musa MSi menerangkan, kalau PSBB telah berlangsung sejak dini hari sekitar pukul 00.00 WIB dan sejauh ini berjalan lancar.
“Empat hari pertama bagi pelanggar, hanya teguran saja. Nah, hari kelima baru diberikan sanksi tegas,” tukas Mulyadi.
Masih kata dia, pada hari pertama pelanggaran PSBB, memang diakuinya masih ada pelanggaran. Termasuk, tidak pakai masker, jumlah penumpang, dan lainnya.
“Karena, masih tahap sosialisasi. Hanya dikenakan sanksi teguran saja,” terangnya.
Lanjutnya, sanksi tegas diberikan berupa pembersihan fasilitas umum. Lalu, denda maksimal Rp 250 ribu, karantina di tempat disediakan dan lainnya. “Kita ingatkan, patuhi dan taat serta disiplin dalam rangka PSBB. Semua kendaraan luar, kita alihkan ke Jalan Lingkar,” pungkasnya. (03)
