News

Pesawat PIA yang Jatuh di Karachi Kantongi 47.100 Jam Terbang

fin.co.id - 23/05/2020, 15:55 WIB

KARACHI  –Upaya evakuasi teradap korban pesawat Pakistan International Airlines (PIA) yang jatuh di Karachi, Pakistan terus dilakukan. Petugas penyelamat sedikitnya telah mengevakuasi 80 jenazah dari reruntuhan puing-puing pesawat Airbus A320 yang jatuh.

AFP pada Sabtu (24/5) melaporkan, petugas forensik di rumah sakit Karachi telah berhasil mengidentifikasi 17 jenazah dari 80 yang ditemukan. Pesawat nahas dengan nomor penerbangan PK8303 tersebut dilaporkan mengangkut 91 penumpang dan 8 awak.

Para penumpang adalah penduduk yang melakukan perjalanan pulang kampung atau mudik menjelang hari raya Idul Fitri.

Sarfraz Ahmed, seorang pemadam kebakaran yang ikut melakukan evakuasi mengatakan, badan dan hidung pesawat rusak berat akibat jatuh di kawasan pemukiman padat penduduk di Lembah Model.

“Kami akan terus mengupayakan evakuasi sampai seluruh korban ditemukan. Sampai saat ini ada 80 jenazah yang ditemukan di lokasi kejadian,” kata Direktur Utama PIA Arshad Mahmood Malik dalam pernyataan resminya.

Menurut dia, petugas menemukan satu korban selamat. Dia adalah Presiden Bank Punjab, Zafar Masud. Saat ini, Zafar Masud dalam perawatan intensif di rumah sakit

Menurut Mahmood Malik, saat terbang pesawat tersebut dalam kondisi layak. Sang pilot, Sajjad Gull, dilaporkan adalah salah satu pilot senior dan berpengalaman di perusahaan tersebut

Akan tetapi, Gull dilaporkan sempat melakukan beberapa upaya pendaratan. Dalam percobaan kedua pesawat jatuh sebelum mencapai landasan Bandara Internasional Jinnah, Karachi

Menurut AFP, pilot sempat menyampaikan pesan darurat kepada petugas menara lalu-lintas udara. Namun saying, tidak lama kemudian pesawat hilang dari pantauan radar. Diduga terjadi kerusakan mesin ketika hendak mendarat.

Sementara itu Associated Press melaporkan, pesawat nahas tersebut sudah berumur cukup lama. Pesawat itu diketahui pernah digunakan oleh maskapai China Eastern Airlines mulai 2004 hingga 2014. PIA lantas menyewa burung besi itu dari perusahaan GE Capital Aviation Services.

Menurut catatan, pesawat tersebut memiliki catatan 47.100 jam terbang. Ketika digunakan PIA, pesawat yang dibekali mesin CFM56-5B4 tersebut sudah 25.860 kali terbang.

Airbus sebagai produsen menyatakan akan membantu proses penyelidikan di Prancis dan Pakistan. (wsa/cnn/ap/afp)

 

Admin
Penulis
-->