TAROGONG KIDUL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan memberikan bantuan kepada para guru honorer yang mengajar di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bantuan diberikan karena guru honorer jadi salah satu yang terdampak Covid-19.
Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman mengatakan bantuan untuk guru honorer yang saat ini sudah diusulkan baru untuk tingkat SD dan SMP. Sementara untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-anak (TK) baru diusulkan. “TK dan PAUD baru diusulkan. Baru dapat drafnya tadi (kemarin, Red) dari kadis. Sedang akan diproses,” ujar Helmi kepada wartawan Rabu (13/5).
Menurut dia, bantuan untuk guru honorer akan secepatnya diberikan setelah proses pemadanan data selesai. Helmi menjamin proses pencairan dana bantuan untuk honorer bisa dilakukan sebelum Lebaran. “Sekarang dalam tahap pemadanan data. Karena tetap tidak boleh double (bantuan). Dilakukan pemadanan (data) di Disdukcapil,” katanya.
BACA JUGA: Harga Gula Pasir Masih Melambung
Pemadanan data dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah guru honorer yang akan mendapat bantuan. Jika semua belum dapat bantuan, maka Pemkab telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 8 miliar. “Kriterianya yaitu guru SD dan SMP honorer yang tak dapat sertifikasi. Kemudian guru swasta SD dan SMP yang juga tak dapat sertifikasi. Serta belum dapat bantuan dari (pemerintah) pusat, provinsi, kabupaten maupun desa,” terangnya.Untuk besaran bantuan ke guru honorer, Helmi belum bisa memastikan. Tergantung dari jumlah guru honorer yang akan dibantu. “Pemadanan kalau hari ini selesai, Disdik bisa ajukan ke bupati karena sudah ditunggu. Langsung bisa disposisi ke DPPKA agar secepatnya cari. Sebelum hari raya bisa, tergantung pemadanan,” paparnya. (yna)
