JAKARTA - Di balik wabah Viru Corona (Covid-19) Pemerintah berhasil menyedot sedikitnya Rp20 triliun dari hasil dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN). Uang dengan nilai fantastis ini, diklaim menjadi pondasi ekonomi di tengah-tengah goncangan krisis yang melanda.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), menyebutkan hasil lelang tersebut memenuhi target indikatif yang ditetapkan Rp20 triliun.
”Serapan Rp20 triliun dari lelang tujuh seri SUN ini memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total penawaran masuk Rp73,3 triliun,” terang Drijen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Afirman, yang dipertegas dalam keterangan pers.
Untuk seri SPN12200814, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,489 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 14 Agustus 2020 ini mencapai Rp0,92 triliun.
BACA JUGA: Pandemi Corona, Angka Kemiskinan Diprediksi Dobel Digit
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,45 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 3,7 persen.Untuk seri SPN12210429, jumlah nominal yang dimenangkan sama dengan nilai penawaran yang masuk yaitu mencapai Rp0,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,86667 persen.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang jatuh tempo pada 29 April 2021 serta mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,75 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 4,0 persen.
Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp9,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,4829 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp29,8 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 7,37 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,5 persen.
Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,07368 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp30,41 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 8,0 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,0 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,28463 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp5,02 triliun.
BACA JUGA: Dewan Pers Resmikan Organisasi Pewarta Foto Indonesia Sebagai Konstituen
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 8,17 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,25 persen.Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,31748 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai Rp4,02 triliun.
Sedangkan Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 8,21 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,4 persen. Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,37802 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp3,4 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 8,24 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,5 persen. Pada saat yang sama, pemerintah juga menerbitkan dua seri SUN dengan cara Private Placement senilai Rp800 miliar untuk dua seri yaitu FR0067 sebesar Rp300 miliar dan FR0073 sebesar Rp500 miliar.