MAROS - Menjelang Idulfitri, pengusaha diminta untuk segera membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) ke karyawannya. Sesuai edaran Menteri Ketenagakerjaan THR paling lambat tujuh hari sebelum hari raya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Maros, Amiruddin mengatakan, pihaknya sudah menerima surat edaran dari Menteri Ketenagakerjaan perihal pembayaran THR. Edaran itu menjadi acuannya.
Surat edaran ini, kata dia, maka THR sudah bisa dibayarkan mulai hari ini. "Kita harapkan kepada pimpinan perusahaan untuk segera membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) ke para pekerja atau karyawannya," ungkapnya.
Bahkan, kata dia, tak hanya karyawan atau pekerja yang bekerja yang dibayarkan THR. Juga, mereka yang di rumahkan. "Kemarin sudah ada perusahaan yang melapor sudah membayarkan THR-nya. Paling lambat yujuh hari sebelum Idulfitri," paparnya.
Dalam waktu dekat ini, Disnaker Maros membentuk posko THR. "Jika ada pekerja yang tidak dibayarkan THR-nya maka mereka bisa melaporkan ke Disnaker. Nanti kami yang komunikasikan ke pihak perusahaan kenapa sampai mereka tidak dibayarkan THR-nya," ungkapnya.
Apalagi kata dia, thr keagamaan merupakan pendapatan non upah yang wajib dibayarkan pengusaha kepada pekerja. "Hingga Senin, 11 Mei sudah ada 13 perusahaan yang melapor ke Disnaker dengan jumlah pekerja yang dirumahkan sebanyak 534 orang," paparnya.
Sementara itu, Ketua DPC Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Maros, Muhammad Ridwan menegaskan di tengah kondisi Covid-19 seperti sekarang ini, pemerintah memberikan beberapa opsi. "Mencicil, menunda atau dibayar full," ungkapnya.
Ia juga mengimbau bagi para pekerja yang mengalami PHK atau di rumahkan untuk tidak takut melaporkan jika ada hal-hal yang tidak adil. "Ada dua opsi tempat pengaduan. Disnaker atau ke teman-teman serikat," pungkasnya. (rin/abg)
