MAKASSAR - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah mal di Kota Makassar tutup. Pemprov Sulsel mengkaji opsi mal kembali bisa beroperasi.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengatakan ada skenario untuk membuka kembali toko atau pusat perbelanjaan. Menurutnya, kondisi saat ini tidak ideal. Penutupan mal sudah hampir dua bulan.
"Mau lebaran, saya kira banyak orang ingin belanja untuk memenuhi kebutuhannya. Harusnya mal bisa dibuka jadi pekerja juga tak kehilangan penghasilan," ungkapnya saat ditemui di Rujab Gubernur, Senin, 11 Mei.
Namun, skenario ini bisa dilakukan setelah sejumlah program berjalan. Salah satunya Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar gencar menggelar rapid test. Selain itu, penelurusan atau tracing contact juga tidak pernah berhenti.
"Makanya kita minta kejujuran masyarakat yang pernah kontak agar melapor. Kita isolasi 14 hari. Setelah tuntas, kan bisa kembali lagi beraktivitas seperti biasa. Jadi skenario ini masih kita kaji," tuturnya.
Bila kemudian dibuka, toko atau pusat perbelanjaan ini mesti ketat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Seperti mengatur jarak atau physical distancing, kemudian wajib memakai masker.
"Mesti disiapkan juga wastafel, hand sanitizer, juga thermal scanner. Intinya ketat menerapkan protokol pencegahan Covid-19," tukasnya.
Plt Kadis Perdagangan Sulsel, Indrajaya Saputra mengatakan, lewat instruksi gubernur, pihaknya sudah membuat inovasi agar toko dan retail tetap buka, meskipun PSBB diberlakukan. Syaratnya toko dan retail hanya melayani pesan antar atau pemesanan via online.
"Gubernur telah bersurat ke pemerintah kabupaten/kota agar mengizinkan toko dan retail tetap buka. Namun dengan sistem belanja online atau pesan antar. Ini semata-mata agar rantai perdagangan tetap terjaga, dan ekonomi kita tidak terpuruk," jelasnya. (Harif)
