News . 08/05/2020, 19:47 WIB
JAKARTA - Di tengah pandemi COVID-19, PermataBank mampu mempertahankan pertumbuhan aset dan pendapatan operasional di level aman. Dalam pers rilis yang diterima Fajar Indoensia Network (FIN), PermataBank membukukan pendapatan operasional hingga Rp2,1 triliun di Kuartal I tahun 2020. Dengan kata lain, pendapatan mereka tumbuh sebesar 15,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Bukan hanya pada sektor operasional yang tumbuh, PermataBank juga mendapat catatan pendapatan bunga bersih yang ikut membiru di kuartal ini. Yakni sebesar Rp1,6 triliun atau naik sebesar 15,5 persen year-on-year (yoy). Kenaikan ini seiring dengan dengan pertumbuhan kredit yang diberikan sebesar 5,7 persen secara yoy. Pertumbuhan kredit ini terutama dikontribusikan oleh segmen Wholesale Banking.Kendati telah memberikan kelonggaran dan restrukturisasi kredit bagi nasabah yang terdampak di sektor Ritel, UMKM, Komersial dan Korporasi sesuai anjuran pemerintah,
Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah menjelaskan, kenaikan lainnya juga ditopang oleh pendapatan berbasis biaya juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 15,8 persen yoy, terutama dikontribusikan oleh keuntungan dari transaksi perdagangan valuta asing (valas) di tengah fluktuasi nilai tukar Dolar Amerika terhadap Rupiah yang terjadi dan pertumbuhan pendapatan berbasis biaya dari komisi, provisi dan administrasi terkait transaksi perbankan.
Penyaluran kredit yang sehat terbukti dengan pengelolaan risiko kredit tetap berjalan dengan baik, terlihat dari Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross yang mengalami penurunan ke level 3,2 persen dibandingkan dengan Maret 2019 pada 3,8 persen. NPL coverage ratio terus terjaga baik sebesar 152 persen pada Maret 2020, meningkat dibandingkan posisi Desember 2019 yang sebesar 133 persen. "Hal ini sejalan dengan upaya perbaikan kualitas kredit yang dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit baru serta percepatan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi dan likuidasi," ujar Ridha.
Posisi likuiditas Bank tetap kuat di tengah tantangan COVID-19, dengan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 11,4% yoy yang terutama dikontribusikan dari dana murah (giro dan tabungan) sebesar 25,8% yoy. Rasio dana murah juga mengalami perbaikan yang signifikan dari tahun lalu sebesar 47,4% menjadi 53,5%. Secara umum rasio likuiditas Loan-to-Deposit (LDR) Bank tetap terjaga di kisaran 79,9% yang menunjukkan pengelolaan penerimaan dan penyaluran dana masyarakan secara optimum. Struktur pendanaan yang baik juga berdampak positif pada marjin bunga (Net Interest Margin atau NIM) yang mengalami peningkatan menjadi 4,6% dari sebelumnya 4% di periode yang sama tahun lalu, berlawanan dengan kondisi industri perbankan secara umum yang mengalami penurunan NIM.
“Dalam masa challenging yang sedang menghantam berbagai industri akibat pandemi COVID-19 saat ini, kami juga mengutamakan pemanfaatan solusi digital melalui PermataMobile X dan PermataNet kepada para nasabah sebagai solusi untuk tetap aktif bertransaksi dan tetap di rumah. Kami percaya dengan tetap menerapkan prinsip prudential banking, dapat menjaga stabilitas performa serta tingkat kesehatan bank secara berkelanjutan” tutup Ridha. (fin/tgr)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com