Kewaspadaan COVID-19 di Bulan Puasa Harus Lebih Optimal

fin.co.id - 07/05/2020, 22:38 WIB

Kewaspadaan COVID-19 di Bulan Puasa Harus Lebih Optimal

PALANGKARAYA- Meskipun dalam suasana pandemik COVID-19, sejatinya masyarakat menjalani ibadah puasa harus tetap waspada dan berhati-hati, tidak panik dan tidak pula meremehkan. Salah satunya tetap disiplin, berada di rumah (stay at home) untuk memutus mata rantai penyebarannya.
“Tentunya kami meminta agar masyarakat untuk tetap mengikuti dan mantaati himbauan yang dikeluarkan pemerintah serta fatwa dan taushiyah dari MUI untuk tetap berada dan bekerja dari rumah,” ujar Rektor Institun Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Dr Khairil Anwar, Kamis (7/5) lalu.
Pria yang juga Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah ini meyampaikan hal tersebut agar umat Islam yang berada di kawasan zona bisa menghindari salat berjamaah sementara di masjid dan dialihkan dengan salat di rumah bersama keluarga.

"Di kawasan yang berzona merah, sebaiknya salat Jumat di masjid bisa diganti dengan salat Zhuhur di rumah. Begitu pula salat tarawih dan tadarus Alquran, buka puasa bersama, dan salat Idul Fitri untuk sementara dilaksanakan di rumah saja. Yakinlah, bahwa sepanjang kita disiplin dan penuh kebersamaan mentaati perintah ulil amri (Pemerintah dan ulama), pencegahan tersebarnya Corona akan cepat berhasil,” imbuhnya.

Meskipun dalam masa pandemi, Khairili menyampaikan agar umat Islam senantiasa untuk tetap ikhas, bersyukur dan bersabar dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan ini. "Ikhlas menjalani ibadah puasa di tengah pademik Covid-19 karena musibah ini sejatinya datangnya dari Allah SWT. Syukur terhadap nikmat yang diberikan kepada kita, seperti nikmat kesehatan dalam beribadah selama ini. Sabar terhadap musibah Corona yang melanda umat manusia dan bangsa Indonesia. Yakinlah bahwa musibah ini adalah ujian bagi kita  orang yang beriman,” tuturnya

Pria yang juga dosen jurusan Syari’ah UIN Palangkaraya itu menyebut,  kebersamaan dan gotong royong juga dapat diwujudkan untuk bersama-sama menghadapi pandemik ini dengan melakukan berbagi dan menolong antar sesama. “Orang yang kaya membantu dengan kekayaannya. Orang yang berilmu, cerdik cendekia membantu dengan ilmunya. Ulama membantu dengan nasehat dan ceramahnya yang menyejukkan. Dokter dan para medis membantu dengan ilmu medisnya. Orang yang sehat membantu membentuk sukarelawan dan membantu dengan tenaganya,” terang pria yang juga  Ketua Umum Badan Pengelola dan Imam Masjid Raya Darussalam (Islamic Center) Palangka Raya ini.

Bahkan menurutnya, masyarakat biasa sekalipun bisa membantu dengan cukup tinggal di rumah saja mengikuti himbauan pemerintah dan MUI. Karena semua unsur masyarakat sejatinya harus bekerjasama dan bahu membahu dalam melawan virus Corona ini.

Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provisni Kalteng ini juga mengungkapkan perlunya peran para tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk menguatkan jiwa dan hati masyarakat di bulan Ramadhan ini. Hal ini agar masyarakat mau mengikuti anjuran pemerintah.

“Tokoh masyarakat dan pemuka agama perlu melakukan ceramah dan himbauan di media sosial agar masyarakat mengikuti aturan pemerintah pusat dan daerah dan bahwa aturan itu adalah demi untuk kemaslahatan bersama. Karena pesan Al-Quran, janganlah kamu mencelakakan nyawamu dalam kebinasaan dan pesan Nabi juga janganlah kita terkena mudarat dan memudaratkan orang lain,”  ujarnya.

Khairil juga menyarankan agar pemerintah dan dinas kesehatan sebaiknya bermusyawarah dengan para ulama yang tergabung dalam MUI, NU, Muhammadiyah dan juga Ta’mir masjid agar dapat bersama-sama menetapkan mana kawasan atau masjid yang dilarang melaksanakan salat berjama’ah dan mana yang boleh.

“Hemat saya, selama ini penetapan zona merah per-kabupaten atau per-kota masih tidak selaran dengan penetapan fatwa MUI dengan istilah kawasan tidak terkendali.  Apakah kawasan itu dalam satu desa, kecamatan, atau kabupaten/kota. Di sini perlu duduk bersama dan bermusyawarah untuk memutuskan secara bersama,” ucapnya.

Terkahir, dirinya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar untuk tetap menjaga kerukunan dan kedamaian di tengah pandemic ini “Masyarakat harus bisa menahan diri dan jangan mudah terporvokasi atas ajakan-ajakan yang dapat merugikan bangsa ini. Mari bersama-sama menjaga kerukunan demi terciptanya kedamaian di negeri ini,” tandasnya. (fin/tgr)

Admin
Penulis