Dunia Patungan Buat Vaksin Corona Rp120 Triliun

fin.co.id - 06/05/2020, 03:50 WIB

Dunia Patungan Buat Vaksin Corona Rp120 Triliun

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Sejumlah pemimpin dunia menyepakati untuk menyumbangkan lebih dari USD8 miliar, atau sekitar Rp120 triliun, guna mendanai pengembangan vaksin dan penelitian pengobatan pasien virus corona (Covid-19).

Kesepakatan tersebut terbentuk dalam pertemuan yang digelar secara daring oleh Uni Eropa yang dihadiri oleh 40 negara dan pendonor.

Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, selaku tuan rumah mengatakan, bahwa dana yang dijanjikan itu akan membantu memacu kerja sama global yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dia mengatakan aksi negara-negara itu menunjukkan nilai sejati dari persatuan dan kemanusiaan. Namun dia mewanti-wanti, banyak hal yang harus dilakukan di kemudian hari.

"Secara keseluruhan, lebih dari 30 negara, bersama dengan PBB, badan filantropi, serta lembaga penelitian, memberikan sumbangan," kata Von der Leyen, Selasa (5/5).

"Penyanyi pop Madonna juga termasuk sebagai pendonor yang menjanjikan USD1 juta, atau setara Rp15 miliar," sambungnya.

BACA JUGA: Percepat Penanganan COVID-19, Catridge TCM Disiapkan

Komisi Eropa menjanjikan USD1 miliar, atau setara Rp15 triliun, untuk mendanai penelitian tentang vaksin. Sementara Perancis berikrar memberi bantuan USD500 juta, atau setara Rp 8 triliun, demikian juga Arab Saudi dan Jerman. Sedangkan Jepang menjanjikan lebih dari USD800 juta, atau setara Rp12 triliun.

Namun, AS dan Rusia tidak ambil bagian dalam inisiatif tersebut. Sementara China, tempat wabah itu bermula pada Desember silam, diwakili oleh duta besarnya untuk Uni Eropa.

Dari total bantuan yang dikumpulkan, sebanyak USD4,4 miliar (Rp66 triliun) dialokasikan untuk pengembangan vaksin, sementara USD2 miliar (Rp30 triliun) untuk penelitian pengobatan, dan USD1,6 miliar (Rp24 triliun) untuk produksi alat tes, kata Uni Eropa.

Dalam sambutan pembukaannya di KTT itu, Von der Leyen mengatakan setiap orang harus ikut serta untuk mendanai "upaya yang benar-benar global".

"Saya percaya 4 Mei akan menandai titik balik dalam perjuangan kita melawan virus corona karena hari ini dunia berkumpul bersama," katanya.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan, "semakin kita bersama" dalam berbagi keahlian, "semakin cepat ilmuwan kita akan berhasil" dalam mengembangkan vaksin.

BACA JUGA: Ada Perlindungan Hukum di Perppu COVID-19

Johnson, yang menghabiskan tiga malam dalam perawatan intensif karena didiagnosa positif Covid-19, mengonfirmasi Inggris berjanji memberi bantuan Pound 388 juta (Rp7,27 triliun) untuk penelitian vaksin, pengujian dan perawatan.

Bersama dengan Komisi Eropa, konferensi ini diselenggarakan bersama oleh Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, dan Arab Saudi.

Perdana Menteri Italia, Giueseppe Conte, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel termasuk dari pemimpin dunia yang menyepakati inisiatif tersebut.

Dalam surat terbuka yang diterbitkan di surat kabar akhir pekan, para pemimpin mengatakan dana yang dikumpulkan akan memulai kerja sama global yang belum pernah terjadi sebelumnya antara ilmuwan dan regulator, industri dan pemerintah, organisasi internasional, yayasan dan profesional kesehatan.

"Jika kita dapat mengembangkan vaksin yang diproduksi oleh dunia, untuk seluruh dunia, ini akan menjadi barang publik global yang unik di abad ke-21," ujar surat terbuka para Pemimpin.

Admin
Penulis