MASOHI - Rapat pembahasan penanganan Covid-19 yang digelar DPRD Maluku Tengah (Malteng) dan Tim Gugusan Tugas, ricuh. Anggota DPRD dari partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sukri Wailissa ngamuk dan membanting meja dan melempar microfon.
Sukri rupanya kesal terhadap Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal yang dinilainya tidak serius menangani Covid-19. Kejadian ini terekam melalui sebuah video berdurasi 3 menit 36 detik yang tersebar di medis sosial.
"Saudara Bupati tidak ikhlas dan menyampingkan masalah ini. Kalau saudara Bupati ikhlas pasti tidak mungkin langkah yang dilakukan seperti ini. Hari ini kita sudah melakukan pertemuan seperti ini sebanyak tiga kali. Tapi apa hasilnya dari pertemuan-pertemuan sebelumnya, buang-buang energi," ujar Sukri dengan nada tinggi.
Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Malteng, Kace Haurisa itu berubah jadi tegang ketika Sukri tidak sanggup mengendalikan emosinya hingga melempar microfone ke arah pimpinan sidang dan membanting meja di depannya.
"Kita datang ke sini tahu regulasi, kita dipanggil gugus ke sini bukan untuk bicara yang main-main, tapi bagaimana kita mencari solusi dan menjawab apa yang menjadi harapan bagi masyarakat pimpinan," kata Sukri keras.
Sukri menilai, DPRD sebagai wakil rakyat tidak dihormati oleh eksekutif. Dia meminta Bupati agar dihadirkan dalam rapat-rapat pembahasan Covid-19.
"Lembaga ini tidak dihormati sekali sang Bupati, pimpinan. Tiga kali kita lakukan pertemuan tapi hasilnya apa? Kita juga cape pimpinan. Tiap saat kita dihubungi oleh masyarakat.Handphone terus ditelepon, jadi tolong pimpinan buka mata dan buka hati," ujar dia.
"Kalian takut Bupati tak kasih proyek? Kalau begini mari kita buka-bukaan saja, boleh kita utamakan kita punya kepentingan, tetapi jangan sampai mengorbankan kepentingan masyarakat," sambung dia.
Sejauh ini, Kabupaten Maluku Tengah mempunyai 5 kasus positif corona setah melakukan rapid tes. (dal/fin)