News . 04/05/2020, 00:13 WIB
SEOUL - Kim Jong Un akhirnya tampil di hadapan publik untuk pertama kalinya setelah hampir tiga minggu dilaporkan menghilang. Media pemerintah setempat melaporkan fakta ini menyusul spekulasi kuat bahwa pemimpin negara bersenjata nuklir itu sakit parah hingga muncul pemberitaan dirinya wafat.
Televisi pemerintah memperlihatkan Kim berjalan, tersenyum lebar dan mengisap sebatang rokok, setelah meninjau pembukaan pabrik pupuk di Sunchon, utara Pyongyang, kemarin. Kim terlihat dengan setelan hitam khasnya, melambai kepada ratusan pekerja yang bersorak penampilannya dan melepaskan balon.
Kim diapit oleh pejabat senior termasuk saudara perempuannya dan penasihat dekatnya Kim Yo Jong dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang buruk. Rumor tentang kesehatan Kim terjadi sejak ketidakhadirannya pada perayaan 15 April ulang tahun kakeknya, pendiri Korea Utara. Yang biasanya dilakukan secara meriah dalam kalender politik negara itu. ”Pemimpin kami sehat dan baik-baik saja. Pemerintahan berjalan normal,” terang sumber pejabat Korut, Minggu (3/5)
Seperti penampilan sebelumnya selama pandemi global Viru Corona, Kim dan rombongannya tidak mengenakan topeng, tidak seperti kerumunan pekerja di upacara itu. Para analis mengatakan Kim tidak bisa tampil di depan umum mengenakan topeng karena ia merasa ada skat terhadap rakyatnya. ”Semua baik-baik saja. Tidak ada wabah di sini,” terang sumber tadi.
Presiden AS Donald Trump mentarakan percaya Kim masih hidup dan menolak mengomentari kemunculan kembali Kim. Trump dan Kim telah bertemu tiga kali, meskipun pembicaraan tentang nuklir Korea Utara.
Analis mengatakan Kim kemungkinan akan membuat penampilan publik lain dalam beberapa hari mendatang yang akan dilaporkan oleh media pemerintah. ”Tapi Pyongyang mungkin tidak akan menjelaskan ketidakhadiran Kim baru-baru ini mengingat kerahasiaan seputar kesehatan dan jadwal pemimpin," terang seorang profesor studi internasional di Universitas Ewha di Seoul, Leif-Eric Easley.
Pada tahun 2014, Kim Jong Un menghilang dari pandangan selama hampir enam minggu sebelum muncul kembali dengan tongkat. Beberapa hari kemudian, agen mata-mata Korea Selatan mengatakan dia telah menjalani operasi untuk mengangkat kista dari pergelangan kakinya.
Ketidakhadirannya memicu serangkaian rumor panas dan laporan yang belum dikonfirmasi mengenai kondisinya, sementara Amerika Serikat dan Korea Selatan bersikeras mereka tidak memiliki informasi untuk percaya bahwa dugaan itu benar.
Atas kondisi tersebut Kementerian unifikasi Seoul bereaksi terhadap laporan hari Sabtu dengan mengatakan spekulasi tidak berdasar tentang Kim telah menyebabkan kebingungan. Kematian mendadak Kim akan membuat Pyongyang menghadapi suksesi yang tidak direncanakan untuk pertama kalinya dalam sejarahnya hingga menimbulkan spekulasi siapa yang akan menggantikannya dan mengambil alih gudang senjata nuklir Korut.
Cina, sekutu utama diplomatik Utara dan penyedia utama perdagangan dan bantuan, sangat ingin menjaga stabilitas di negara tetangganya dan menghindari kemungkinan masuknya pengungsi. ”Korea Utara berada di episentrum krisis keamanan yang sangat terbuka. Kebuntuan nuklir di mana puluhan juta jiwa dipertaruhkan. Ini juga yang dikhawatirkan akan menimbulkan kekisruhan dan ketidakstabilan ekonomi di negara tersebut jika benar Kim wafat," terang Senior Fellow di Pusat Kebijakan Internasional AS, Henri Feron kepada AFP.
Pemimpin Korea Utara itu tidak muncul ke publik sejak memimpin pertemuan politbiro Partai Buruh pada 11 April, dan hari berikutnya media pemerintah melaporkan bahwa dia telah memeriksa jet tempur. Daily NK, outlet media online yang sebagian besar dijalankan oleh pembelot Korea Utara, telah melaporkan bahwa Kim sedang menjalani perawatan setelah prosedur kardiovaskular bulan lalu.
Mengutip sumber tak dikenal, Kim yang berusia 30 an telah membutuhkan perawatan segera karena merokok berat, obesitas dan kelelahan. CNN kemudian melaporkan bahwa Washington sedang memantau intelijen bahwa Kim berada dalam bahaya besar setelah menjalani operasi. Sementara para pejabat di Seoul meremehkan laporan itu dan seorang penasihat keamanan presiden mengatakan bahwa Kim hidup dan sehat dan tinggal di kota resor timur Wonsan. (fin/ful)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com