SMA/SMK Potensi Kekurangan Siswa

MAKASSAR - PPDB tingkat SMA/SMK di Sulsel direncanakan mulai Juni mendatanga. Di Kota Makassar, ada potensi sekolah kekurangan siswa baru.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Basri mengatakan secara umum daya tampung sangat mencukupi. Dipastikan semua lulusan SMP sederajat nanti bisa diterima. Tak perlu ada penambahan kelas.

"Termasuk di Makassar. Kuota atau daya tampung yang disiapkan juga lebih besar dibanding lulusan SMP sederajat nanti," ungkapnya kepada FAJAR, Jumat, 1 Mei.

Besarnya kuota tentu membuat persaingan antarsekolah akan ketat. Namun, khusus SMA negeri atau di bawah pemerintah, ada sistem zonasi yang mengatur. Jadi ini bentuk pemerataan juga.

"Jangan ada lagi menumpuk di sekolah-sekolah favorit. Makanya ini tantangan juga bagi sekolah-sekolah lain agar meningkatkan kualitas. Kalau tertinggal, maka konsekuensinya kekurangan siswa," bebernya.

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online atau dalam jaringan (daring) di Makassar tentu menjadi perhatian utama. Basri menyebut tak ingin lagi ada kekisruhan muncul. Dia menyiapkan skema terbaik agar tak lagi ada muncul persoalan.

"Tahun lalu sampai ada demo-demo. Kita tak ingin lagi PPDB di Makassar kacau," jelasnya.

Ketua Panitia PPDB 2020, Muh Sabri menambahkan secara umum, kuota PPDB yang disiapkan cukup besar dibanding jumlah tamatan. Sabri mengatakan ada beberapa daerah yang justru kekurangan rombongan belajar (rombel). Sementara daerah lainnya, justru memiliki daya tampung yang sangat besar.

"Di Kota Makassar, misalnya, jumlah tamatan SMP sederajat tercatat sebanyak 23.107 orang. Sementara daya tampung penerimaan PPDB disediakan kuota 31.104. Artinya, ada selisih sebesar 7.997 orang. Cukup besar," bebernya.

Hanya ada empat kabupaten yang jumlah lulusan SMP sederajat lebih besar dari daya tampung. Seperti Barru, Jeneponto, Luwu Timur dan Sinjai. Pihaknya juga terus mematangkan rencana PPDB tahun ini karena situasi sulit di masa pandemi Covid-19.

"Ada sekitar 31 sekolah di remote area yang tidak bisa PPDB daring terkendala akses internet. Ini lagi kita atur bagaimana. Kalaupun mesti ke sekolah, kita minta agar ketat menerapkan protokol pencegahan Covid-19," tukasnya.(fik/rif)