MAKASSAR - Apa yang dialami Firza Andika saat masih di Belgia, rupanya kembali dirasakan di PSM. Proses penggajiannya mandek.
Seperti diketahui di Tubize, Belgia, Bek Sayap Timnas U-23 itu mengalami persoalan penggajian. Agar tak mengalami hal tersebut, Firza memutuskan melanjutkan kontrak peminjamannya di PSM selama satu musim. Hanya saja, harapan itu tak sesuai realitas. Direktur 2Touch International, Khairul Asyraf, menerangkan, kalau pihaknya telah mendapat kabar kalau kliennya tersebut, belum mendapatkan haknya (gaji, red) dari Januari-Maret. "Firza sudah preparasi untuk persiapan AFC Cup 2020. Kasihan dia kalau belum dapat haknya," Kamis, 30 April.
Khairul menjelaskan, pihaknya sangat menghormati manajemen PSM. Sebab sebelumnya, PSM sebagai tim yang memang sangat tertarik untuk menggunakan jasa Firza. "Makanya kami sepakat untuk perpanjang kontrak Firza di PSM. Tetapi sudah 3 bulan tidak gajian. Jadi kasihan, apalagi mau lebaran ini," keluhnya.
Pihaknya paham betul, kalau dampak Covid-19 membuat cash flow banyak sektor mengalami penurunan. Tetapi setidaknya, tetap ada pertanggungjawaban untuk peruntukan gaji pemain. "Semoga tunggakan ini segera diseleseikan. Dan ke depannya, tak ada lagi hal seperti ini," harapnya.
Firza Andika sebelumnya mengaku, nasibnya di PSM bisa lebih baik dibandingkan saat dia masih di Belgia. Sebab sejak tatkala bergabung di PSM, pesepakbola yang telah bertunangan itu ingin lebih berkontribusiagi untuk timnya.
Media Officer PSM, Sulaiman Karim yang dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui soal keuangan klub. "Soal keuangan klub saya tidak tahu menahu," ungkapnya. Sementara itu, managemen PSM masih bungkam terkait wacana mandeknya gaji pemain pada Januari-Maret. Meski begitu CEO PSM, Munafri Arifuddin, pernah mengatakan akan mengikuti anjuran PSSI menyoal penggajian para pemainnya. (gsa/ham)
