News . 02/05/2020, 06:52 WIB
LONDON - Federasi Sepakbola Inggris (FA) dan operator Premier League benar-benar dibuat pusing. Mereka tengah disibukkan oleh penyusunan Liga Premier musim 2020-2021 yang semakin pelik setelah wacana liga penghentian musim ini kembali mengemuka. Dilansir dari The Sun, jika kompetisi dibatalkan, Liverpool berpotensi menjadi juara di tengah pandemi Covid-19.
Namun, pada musim ini tidak ada tim yang dinyatakan terdegradasi. Skenario pun diubah. Agar klub-klub divisi dua (Championship) tidak melakukan langkah hukum ke meja hijau, pihak operator mewacanakan penambahan tiga tim teratas di klasemen Divisi Championship musim ini promosi ke Liga Premier musim depan. Artinya ada 23 tim yang akan bertarung dengan asumsi satu klub akan memainkan 44 match pada musim 2020-2021.
Mereka yang akan dipromosikan adalah klub tiga teratas divisi dua yakni Leeds United, West Bromwich Albion (WBA) dan Fulham. Namun, slot 23 tim hanya terjadi pada musim 2020-2021. Pada musim berikutnya akan kembali normal dengan memakai format 20 tim dengan konsikuensi ada enam tim yang terdegradasi.
Wacana tersebut masih menjadi perdebatan. Pasalnya, satu klub akan berdarah-darah dengan memainkan 44 laga selama semusim alias tiga kali laga reguler selama seminggu. Namun, operator punya wacana lain, demi memberi napas kepada 23 tim ajang Piala Liga Inggris akan dihapuskan. "Ya, Turnamen Carabao Cup membuat para tim membuang-membuang tenaganya dan usul itu mulai digulirkan," tulis The Sun, Jumat (1/5).
Dengan kalender sepak bola yang padat, masa depan Piala Liga pada musim-musim berikutnya bisa diragukan. Pada Desember lalu, turnamen ini menjadi bahan olok-olok saat Liverpool menerjunkan skuad pemain U-20 melawan tim senior Aston Villa saat para bintangnya berlaga di Piala Dunia Antar Klub FIFA.
Satu hal yang pasti, penghapusan ajang Piala Liga sangat didukung presiden UEFA, Aleksander Ceferin. Sebelumnya, pria asal Slovenia itu mendukung penuh penghapusan ajang Piala Liga Prancis yang menggulirkan turnamen terakhirnya musim ini. "Piala Liga sudah dimatikan di Prancis, jadi hanya Inggris yang tersisa. Saya pikir semua orang pun tahu akan lebih baik bagi semua orang jika kompetisi (Piala Liga) tak lagi dilanjutkan,” kata Ceferin, beberapa waktu lalu.
Terpisah, dukungan agar Liga Inggris dihentikan sudah menjadi wacana hangat di kalangan para politisi. Dalam sebuah wawancara, Wali Kota London, Joe Anderson meminta kepada Premier League untuk menahbiskan Liverpool sebagai juara Liga Inggris musim ini. Hal ini dianggapnya jadi cara paling aman untuk menghindari kerumunan di tengah pandemi virus corona. "Mereka (pendukung The Reds) akan merayakan gelar juara dan mengabaikan instruksi untuk tidak pergi keluar rumah di masa pandemi ini," terangnya.
Sayangnya pernyataan itu berbuah tanggapan sinis. Dalam pernyataan resminya, Liverpool membantah klaim Anderson yang menuding fan tim kota pelabuhan itu di luar kontrol. Liverpool memastikan suporter akan patuh pada aturan yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona. "Kami akan terus menghormati instruksi menjaga jarak dan bekerja sama dengan mereka dan pemangku kepentingan lain dalam menjaga keinginan bersama untuk dimulainya kembali kompetisi," bunyi pernyataan pihak klub seperti dilansir Sky Sports. "Kami secara teratur menjalin komunikasi dengan wali kota dan instansi terkait. Kami berharap pembicaraan ini dapat berlanjut," tandasnya. (fin/tgr)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com