News

Liga Perancis Berhenti Lebih Cepat

fin.co.id - 30/04/2020, 06:33 WIB

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

PARIS - Liga Perancis musim 2019-2020 secara resmi menghentikan kompetisinya akibat pandemi virus corona. Kompetisi Ligue 1 dan Ligue 2 tidak akan berlanjut. Pengumuman ini disampaikan setelah Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe menegaskan bahwa tidak ada acara olahraga yang akan berlangsung hingga September 2020.

Dilansir dari ESPN, Philippe mengkonfirmasi bahwa semua jenis ajang olahraga dilarang dalam beberapa bulan mendatang. "Semua perhelatan besar tidak akan dapat terjadi sebelum September. Tentunya, Musim 2019-20 liga sepakbola, tidak akan dapat dilanjutkan," latanya.

Tentu hal ini berbeda dengan harapan Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) sebagai operator liga. Mereka berharap kompetisi domestik dilanjutkan pada 17 Juni dan menyelesaikannya pada 25 Juli usai ditunda 13 Maret lalu. Masih belum diketahui apakah Liga Profesional Prancis (LFP) akan menyelesaikan musim ini tanpa promosi atau relegasi dan tanpa juara.

BACA JUGA: Ini Harapan Tjahjo Kumolo kepada Peserta Pelatihan Kepemimpinan

Sebelum ditunda, juara bertahan Paris Saint-Germain memuncaki Ligue 1 dengan terpaut 12 poin dari posisi kedua Marseille. Sedangkan, Toulouse berada di dasar klasemen dengan terpaut 17 poin dari zona aman. Keputusan itu juga memupus harapan klub Ligue 1 dan Ligue 2 untuk kembali berlatih pada pertengahan Mei mendatang. Akibat penghentian ini, nasib Paris Saint-Germain (PSG) dan Lyon di Liga Champions semakin diragukan.

Perancis menjadi negara kedua yang mengikuti jejak Belanda yang telah membatalkan liga pekan lalu. Setelah liga dibatalkan, tidak ada klub yang menjadi juara maupun terdegradasi. Keputusan tersebut lantas memicu kritik dari klub-klub peserta liga. Presiden FFF Noel Le Graet mengkonfirmasi, pihaknya bersama Federasi Sepakbola Perancis (LFP) sebelumnya melakukan pertemuan pada 10 April dan sepakat melanjutkan Ligue 1. "Semuanya sudah selesai. Ligue 1, Ligue 2 (kasta kedua), dan kompetisi putri semuanya sudah selesai," kata Le Graet, dikutip dari situs L'Equipe. "Ada kemungkinan kami menggunakan hasil klasemen terakhir untuk mengakhiri kompetisi. Tapi untuk memutuskan itu sangatlah tidak mudah," tambahnya.

Seperti diketahui penghentian ini menjadi pil pahit bagi klub Ligue 1. KPMG Football Benchmark melalui risetnya yang dirilis pertengahan Maret lalu memprediksi kasta teratas Liga Perancis akan mengalami kerugian hingga EUR 400 juta (Rp 6,68 triliun) akibat penghentian ini. Salah satu indikator yang menyumbang kerugian yang paling besar untuk Liga Perancis adalah hak siar, yakni EUR 150-200 juta (sekitar Rp 3 triliun). Jumlah tersebut belum ditambah dengan kontrak sponsor, dan kerugian karena tidak menyelenggarakan pertandingan. (fin/tgr)

Admin
Penulis
-->