News . 26/04/2020, 08:15 WIB
JAKARTA - Komite Eksekutif (Exco) Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) meminta kepada seluruh 55 anggota asosiasi untuk menyelesaikan kompetisi domestik maksimal pada pekan pertama Agustus.
Arahan ini ditujukan agar musim 2020/2021 tidak terganggu akibat terhentinya aktivitas sepak bola di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Dalam rapat virtual anggota UEFA, Kamis (23/4), muncul dua kesimpulan sebagai opsi penyelesaian musim 2019/2020. Pertama, menggelar kompetisi domestik dan level Eropa dalam waktu yang sama.
Kedua, melaksanakan liga lokal lebih dulu, kemudian Liga Champions dan Liga Europa baru bergulir pada Agustus dari babak 16 besar sampai partai final.
Marca melaporkan, Sabtu (25/4), masih banyak perdebatan menentukan dua opsi penyelesaian kompetisi karena secara tidak langsung hasil kompetisi domestik berpengaruh pada keikutsertaan suatu klub di Liga Champions atau Liga Europa.
"Berdasarkan kalender (kompetisi), memungkinkan kompetisi domestik mengubah format agar memfasilitasi klub yang berprestasi untuk dapat terkualifikasi (ke level Eropa)," bunyi pernyataan resmi UEFA.
Usulan UEFA tersebut didasari oleh keadaan setiap negara yang berbeda-beda akibat dampak virus corona. Namun, kebijakan spesial ini hanya diperuntukkan bagi negara yang benar-benar kesulitan memulai kembali kompetisi lokal.
Bagi negara yang nantinya memilih menghentikan musim 2019/2020 secara prematur, UEFA menegaskan berhak untuk memilih tim yang ikut dalam kompetisi tingkat Eropa musim 2020/2021 berdasarkan catatan prestasi paling mutakhir.
"UEFA memastikan, seleksi dilakukan dengan transparan dan tanpa diskriminasi. Asosiasi nasional dan penyelenggara liga wajib menentukan posisi final kompetisi domestik, kemudian melaporkan keadaan masing-masing kejuaraan," terang pernyataan resmi UEFA.
UEFA juga berhak menolak pengajuan pendaftaran dari anggota asosiasi untuk menjadi peserta Liga Champions atau Liga Europa. Sebab, UEFA akan memeriksa keadaan sepak bola di negara-negara yang terdampak Covid-19.
Dalam rapat tersebut, UEFA juga mengangkat isu soal dinamika sepak bola berbasis tim nasional. Sebab, kejuaraan Piala Eropa atau Euro sudah ditentukan bakal digelar tahun 2021. UEFA memastikan akan tetap menggunakan nomenklatur 'UEFA Euro 2020' meski pelaksanaannya ditunda.
"Menanggapi penundaan Euro 2020 ke musim panas 2021, dan berdasarkan diskusi seluruh pihak terkait, Exco UEFA memutuskan turnamen tetap menggunakan nama 'UEFA Euro 2020'," lanjut pernyataan resmi UEFA.
Selain itu, UEFA juga memutuskan tetap membayar klausul pelepasan pemain yang terikat dengan Euro 2020. Sebab tak dapat dimungkiri, aktivitas klub seputar Eropa memengaruhi dinamika Euro.
Gelontoran dana sejumlah 50 juta euro akan masuk ke kas klub yang meminjamkan pemain ke klub lain, sepanjang negara klub yang bersangkutan merupakan 39 anggota UEFA. Sisa 17,7 juta euro akan menyusul dikirim ke klub 16 anggota asosiasi.
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin menyatakan, penundaan Euro 2020 ke 2021 otomatis berdampak ke gelaran Euro Wanita 2021. Setelah melewati diskusi panjang, UEFA memutuskan tidak mengadakan dua kompetisi itu tepat waktu.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com