BANDUNG – Selama pelaksanaan Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) Bandung raya, Polrestabes Bandung menurunkan 1500 orang personilnya ditambah 250 orang dari TNI, 65 orang dari Polda Jabar, dan 160 orang dari instansi terkait.
“Ada 3 zona, dalam kota ada 10 titik, zona 2 5 titik di pintu tol, zona 3 diperbatasan 4 titik, jadi semua19 titik. Itu akan berubah berubah,” jelas Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya. Terkait warga luar Bandung masuk ke kota Bandung kata Ulung diperbolehkan asal mengikuti peraturan wali kota yang berlaku.
“Dari luar aturan sesuai perwali, misal mobil sedan cukup 3 orang. Kijang 4 orang kendaraan bermotor berbonceng satu alamat, pakai masker. PSBB itu bukan mengunci tapi pembatasan aja, apabila tidak pake masker ya kasih jangan suruh balik lagi, disitu ada dinkes, diskar, besok lihat grafiknya lagi dalam 3 hari pelanggaran bertambah atau menurun, tindakan humanis, tegur sampai sadar,” papar Ulung.
Sementara mengatasi atau meminimalisir angka kriminalitas terutama di malam hari, kata Ulung pihaknya sudah menyiapkan pasukan dari satuan Brigade Mobil (Brimob). “Tetap ada pasukan brimob pasukan anarkis nya dan TNI patroli malam,” pungkasnya.
Disinggung blangko pelanggaran berpengaruh pada pembuatan surat ijin mengemudi atau surat ijin lainnya kedepan, Ulung tak memastikannya.
“Tergantung anggota dilapangan dicatat hanya untuk didata bisa! lebih bisa! sebagai pegangan dia saja. Gak ada tilang,” tegasnya.
Ia menghimbau masyarakat kota Bandung tidak perlu takut atau tegang. Laksanakan aturan yang ada dan sadar serta disiplin sehingga bisa berkurang atau tercegah virus covid-19.
“Himbauan saya, kalau tidak penting dirumah saja apalagi mau puasa, kita akan melakukan gladi simulasi lagi untuk persamaan persepsi,” tutupnya.(kai)
