Rugi Rp5 Triliun, Peternak Ayam di Ambang Bangkrut

JAKARTA - Peternak ayam sejak September 2018 merasakan bisnisnya tengah sulit. Harga ayam di tingkat peternak sangat rendah. Ditambah adanya pandemi virus corona atau Covid-19, peternak ayam semakin terpuruk, dan terancam bangkrut.

Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januratmoko mengatakan, sejak September sampai saat ini peternak ayam mengalami kerugian sekitar Rp5 triliun. "Pertenak ayam merugi dari September 2018 sampai saat ini Rp5 triliun," ujarnya kemarin (17/4).

Apabila pemerintah tak segera melakukan tindakan terhadap peternak ayam, maka peternak yang jumlahnya mencapai 300 ribu bakal gulung tikar. Hal ini akan berdampak adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sekitar 2 juta orang.

"Ini sudah terjadi 1,5 tahunan. Total orang yang bekerja di industri ayam bisa 2 juta lebih. Kalau mereka enggak diselamatkan, akan bertambah pengangguran," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, upaya penyelamatan perintah terhadap penyelamatan nasib para peternak ayam adalah telah telah memerintah PT Berdikari (Persero) untuk menyerapka 12 juta ekor ayam di peternak.

BACA JUGA: Usulan Anies Ditolak, KRL Jabodetabek Tetap Beroperasi

Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ariyo Irhamna berpandangan, dalam kasus seperti ini pemerintah harus memberikan stimulus terhadap peternak ayam. "Pertenak ayam dan lainnya harus diutamakan untuk mendapatkan insentif dari pemerintah," ujar dia kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (17/4).

Dia mengingatkan, di tengah kondisi yang sulit ini pemerintah harus memprioritaskan kepentingan rakyat yang saat ini tengah mengalami kesulitan. Karenanya tidak ada impor ayam agar peternak ayam tak tutup, dan pengangguran teka bertambah. "Jangan sampai pemerintah abai dan ambil jalan pintas, impor," tegasnya.

Sebelumnya Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta meminta pemerintah segera melakukan langkah kongkrit untuk mengatasi harga ayam yang anjlok di tingkat peternak yang mengancam bangkrut.

Di antaranya, pemerintah mengendalikan dan menjaga keseimbangan dan penawaran daging ayam boiler. Lalu, pemerintah segera menetapkan harga acuan atas dan harga acuan bawah baik untuk DOC, pakan, live bird maupun karkas. Selanjutnya, pemerintah memfasilitasi peternakan atau pelaku usaha peternakan untuk memiliki usaha pemotongan dan gudang penyimpanan.(din/fin)