Inflasi Dipicu Telur dan Gula

SIDAK - Wakil Wali Kota Tegal didampingi perwakilan TPID Kota Tegal menggelar sidak ke pasar tradisional secara berkala.

Inflasi Dipicu Telur dan Gula

TERJADINYA inflasi di Kota Tegal sepanjang Maret 2020, dipicu komoditas telur dan gula pasir. Hal itu, dibuktikan mengacu hasil analisa dan evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Bahari.

Deputi Direktur KPwBI Tegal M Taufik Amrozy mengungkapkan, terjadinya inflasi Kota Tegal pada Maret kemarin mencapai 0,71 (Years To Day), sebesar 3,54 (Years On Years), dan minus 0,02 (Mount To Mount).

"Rinciannya, gula pasir menyumbang 0,11 persen, telur ayam ras 0,06 persen, beras sebesar 0,04 persen, dan jeruk 0,03 persen," terangnya.

Lebih lanjut Taufik menuturkan, informasi perkembangan inflasi Kota Tegal tersebut dapat menjadi acuan jika terjadi kenaikan harga di lapangan. Sebab, dibutuhkan komitmen bersama di lingkungan TPID untuk segera mengambil kebijakan mengacu kondisi riil di lapangan dalam menentukan solusi konkret. Pasalnya, pengendalian inflasi sangat membutuhkan kolaborasi lintas sektoral meliputi TPID, Bulog, dan stakeholder pemerintah daerah lainnya.

"Kebijakan dan solusi yang tepat, diharapkan bisa meredam kepanikan masyarakat dalam mengawal pengendalian inflasi," ujarnya.

Asisten Direktur KPwBI Tegal Dody Nugraha menambahkan, upaya lain yang terus dilakukan TPID selain berkoordinasi menyiapkan kebijakan strategis. Pihaknya juga menggencarkan imbauan bijak berbelanja bagi masyarakat, menyiapkan program stabilisasi harga, serta langkah antisipasi untuk menekan terjadinya inflasi. (syf/wan)