News . 31/03/2020, 12:52 WIB
LEBAK - Usaha rental atau penyewaan mobil terancam seiring sepinya penyewaan pasca merebaknya virus korona. "Usaha kami terancam pailit karena tidak dapat membayar utang cicilan mobil. Per bulannya itu mencapai Rp22 juta untuk enam unit mobil," kata Andi Akhmad Setiadi, pengusaha rental mobil warga Perumahan Kembang Arum, Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak, kepada Banten Raya, Senin (30/3).
Andi menjelaskan, utang cicilan terancam tidak dapat dibayar karena omzet terjun bebas sampai 90 persen. Itu setara dengan kehilangan pendapatan Rp50 juta per bulannya. "Omzet terjun bebas pasca pemerintah serius menangani penyebaran virus korona sehingga order rental mobil menjadi sepi," katanya.
Selain mobil elf, lima unit mobil mini bus lainnya juga ikut off karena banyak warga membatalkan rencana ke luar daerah termasuk menghadiri undangan hajatan. "Dampak virus korona ini sangat luar biasa bukan hanya dapat membunuh manusia, tapi juga para pengusaha rental. Bahkan kemarin saya sudah didatangin penagih utang, namun saya minta waktu dan tengah berupaya mengajukan surat restrukturisasi (upaya perbaikan yang dilakukan dalam kegiatan perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya -red)," katanya.
Pengelola rental mobil Andi Tunggal Jaya Trans, Rika menambahkan, virus korona bukan hanya berdampak terhadap sepinya order pesanan tetapi juga membuat sopir kehilangan pendapatan. "Saat ini sebanyak lima orang sopir dirumahkan dulu karena ordernya lagi sepi. Kalau saya berharap semoga pemerintah dapat dengan cepat menangani virus korona yang telah mengakibatkan lesunya usaha rental mobil dan juga usaha lain," katanya. (purnama)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com