MAKASSAR - Para pengemudi ojek online alias ojol mengaku sudah diteror pihak leasing alias perusahaan pembiayaan kredit. Mereka mengancam akan melakukan unjuk rasa.
Para pengemudi ojol itu mengaku tidak peduli lagi dengan larangan berkumpul. Pasalnya, pihak leasing tidak berhenti menagih cicilan kredit motor.
"Kami bukannya tidak taat aturan. Tetapi, pihak leasing ini yang terus meneror kami setiap hari. Padahal, sudah ada pernyataan presiden bahwa kami para driver online ditangguhkan dahulu cicilan selama setahun," kata Perwakilan Koalisi Driver Online Makassar, Moja, Senin, 30 Maret.
Pihak leasing lanjutnya, hampir setiap hari menagih. Padahal, orderan ojek sangat susah. "Kami sudah melapor ke Polrestabes Makassar. Jika tidak ada solusi, maafkan kami jika melakukan aksi unjuk rasa," ujarnya.
Ia berharap, rencana aksi unjuk rasa tidak terealisasi dengan adanya solusi yang dikeluarkan. Pihak leasing menangguhkan cicilan setahun, seperti perintah Presiden Joko Widodo.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yidhiawan Wibisono, mengaku telah menerima laporan dari sejumlah pengemudi ojek online.
"Besok (hari ini, red) kita akan lakukan pertemuan dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengatasi hal ini," kata Yudhiawan.
Mantan penyidik KPK RI itu berharap para pengemudi ojek online bisa menahan diri. Upaya untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi sedang diproses. (ans/rif)
