JAKARTA - Pasar Tanah Abang resmi ditutup untuk sementara. Pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara tersebut tutup hingga Minggu (5/4). Salah satu alasannya karena ada yang suspect COVID-19.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan pihaknya memutuskan menutup Pasar Tanah Abang di Blok A, Blok B dan Blok F mulai hari ini, Jumat (273). Hanya Blok G saja yang masih buka untuk melayani pembelian bahan pangan.
Penutupan sebagian Pasar Tanah Abang tersebut lantaran ada yang dinyatakan suspect atau diduga kuat terkena virus corona.
"Pasar tanah abang yang di luar pasar kami sudah ada yang terkena suspect," katanya, Jumat (27/3).
Menurutnya keputusan ini juga atas pertimbangan dari para pedagang setempat. Para pedagang meminta untuk ditutup demi keselamatan orang banyak.
"Para pedagangnya meminta untuk dipertimbangkan tutup demi keselamatan," ucapnya.
Meski demikian, Pasar Tanah Abang Blok G masih tetap beroperasi. Namun, hanya terbatas hingga pukul 12.00 WIB untuk masyarakat yang ingin mencari kebutuhan pangan.
BACA JUGA: Kemendikbud Siap Tampung 18 Ribu Pasien Corona
"Blok G yang pangan dari pagi sampai jam 12 siang," ujarnya.Dijelaskan Arief penutupan sementara itu demi mencegah penyebaran virus corona di dalam negeri. Terlebih jelang Ramadan dan Lebaran 2020, jumlah pengunjung diprediksi akan meningkat tajam.
"Apalagi, pengunjung Pasar Tanah Abang bukan hanya dari Jakarta, tapi juga daerah lain dan turis asing. Ini merupakan salah satu langkah pencegahan dan penyebaran Covid 19, kecuali di Blok G, boleh berjualan khusus bahan pangan saja," terangnya.
Selain itu, Arief juga menjelaskan manajemen telah melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi penyebaran virus corona di Pasar Tanah Abang. Salah satunya dengan mengukur suhu tubuh seluruh pedagang dan konsumen di pintu masuk Pasar Tanah Abang.
Bagi yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat, maka dilakukan penanganan khusus. Kemudian, Perumda Pasar Jaya juga membatasi pintu akses ke dalam Pasar Tanah Abang.
"Di setiap pintu masuk pasar juga telah disiapkan hand sanitizer bagi pedagang dan masyarakat yang akan masuk ke dalam area pasar," terang Arief.
Meski manajemen mengambil langkah penutupan, namun masih ada sejumlah pedagang yang membandel. Umumnya adalah pedagang kali lima (PKL).
BACA JUGA: Tercatat 1046 Kasus, Pemerintah Akhirnya Siapkan Opsi Karantina Wilayah
"Masih ada saja PKL yang nekat jualan, kita langsung bubarkan tidak boleh mereka jualan apalagi mereka bukan pedagang resmi," kata Kepala Satpol PP Kecamatan Tanah Abang, Budi Salamun.Dikatakannya, para PKL ditemukan di sepanjang Jalan Jatibaru yang dekat dengan akses Pasar Tanah Abang. Sekitar lima PKL di kawasan itu diperingatkan agar tidak lagi berjualan karena dapat menimbulkan gerombolan massa yang berpotensi besar menjadi tempat penularan COVID-19.
"Ini pedagang yang resmi saja pasar Blok A, B, G tidak buka. Makanya itu kita gebah seluruh PKL yang nekat jualan. Kita kerahkan 20 petugas," kata Budi.