TANGERANG- Merebaknya virus korona yang menyebar di Banten, membuat warga RW 09, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri, Rabu (25/3).
Penyemprotan ini menjadi upaya warga ketimbang harus menunggu inisiatif Pemkot Tangerang yang sejak dua pekan lalu, memberlakukan Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19. Ketua RT 01, RW 09, Usep Saparudin mengatakan, penyemprotan disinfektan dilakukan atas dasar bentuk kekhawatiran dan antisipasi agar virus korona tidak menyebar ke warga perumahan.
Dia bersama 25 warga lainnya menjadi inisiator melakukan penyemprotan disinfektan ke setiap lingkungan komplek perumahan warga. Tim juga didampingi oleh Lurah Periuk, Kosim yang ikut ambil bagian dalam penyemprotan, Rabu pagi.
"Sekitar 70 rumah, kami melakukannya mulai pukul 07.30 WIB. Alhamdulillah, berkat dukungan warga semuanya bisa terlaksana dengan baik," ujarnya kepada Fajar Indonesia Network.
’’Ini murni inisiatif warga, artinya kita bekerja harus bergotong royong dan bersama menghentikan penyebaran virus korona itu,’’ tambahnya.
[caption id="attachment_446821" align="alignnone" width="696"]

SWADAYA- Warga RW 09, Kelurahan Periuk, Kota Tangerang melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri. Penyemprotan ini guna mencegah virus Covid-19 yang membuat 13 warga Kota Tangerang dinyatakan positif. (Kiriman warga for FIN)[/caption]
Sebelum melakukan penyemprotan, warga terlebih dahulu melakukan sosialisasi disinfektan lewat pengeras suara. Sosialisasi dilakukan berkeliling ke semua gang."Disinfektan kami semprotkan hanya di tempat publik dan teras rumah. Bagi warga yang ingin menyiram ke dalam rumah, kami berikan cairannya untuk disemprotkan sendiri atau dibantu dengan alat yang kami bawa," ujar Usep.
Salah satu warga, AJ Susmana yang ikut dalam rombongan mengatakan, Selain penyemprotan, mereka juga mengajak kepada seluruh warga komplek untuk selalu menjaga kebersihan, menciptakan lingkungan asri, dan untuk mencegah tertular maka harus patuh dengan himbauan pemerintah untuk diam di rumah.
"Agenda ini juga untuk mendorong Pemkot Tangerang lebih proaktif melakukan inisiatif disinfektan. Kota Tangerang sudah zona merah," ujarnya.
Pernyataan Susmana bukan tanpa alasan. Dilansir dari situs resmi Kota Tangerang, perkembangan penderita Covid-19 di Kota berjuluk Akhlakul Karimah terus bertambah.Dalam situs tersebut, pada Rabu (25/3), per pukul 12.00 WIB, sebanyak 13 warga Kota Tangerang yang terkonfirmasi positif COVID-19, 31 pasien dalam pengawasan (PDP), 222 orang dalam pemantauan (ODP), dan 1 orang meninggal.
Warga yang terjangkit COVID-19 tersebut tersebar di 12 kecamatan se-Kota Tangerang. Kasus positif terbanyak berada di Kecamatan Tangerang sebanyak lima orang. Sementara di Kecamatan Periuk, warga yang positif terjangkit baru satu orang, empat berstatus PDP, sementara delapan lainnya berstatus ODP. (fin/tgr)