ROMA - Italia menjadi negara yang mempunyai angka kematian akibat virus corona tertinggi di dunia. Hanya dalam sehari, kematian di Italia mencapai 627 orang pada Jumat kemarin. Hingga kini jumlah kematian di Italia secara total berjumlah 4,032, atau 18,4 persen. Angka ini melebihi Cina dengan jumlah kematian 3,255.
Menurut Badan Perlindungan Sipil Italia, seperti dikutip Asosiasi Pers (AP), pada sabtu (21/3), jumlah total kasus infeksi di Italia naik menjadi 47.021 dari 41.035 sebelumnya, atau naik menjadi naik 14,6%. Sementara data yang diperoleh Institut Kesehatan Nasional (ISS) mengungkapkan, bahwa usia rata-rata mereka yang meninggal adalah 78 tahun, dengan korban termuda berusia 31 dan yang tertua 103.
Sekitar 41% dari mereka yang meninggal berusia antara 80 sampai 89 tahun, dengan kelompok usia 70-79 meninggal lebih dari 35%. Italia memiliki populasi tertua di dunia setelah Jepang, dengan sekitar 23% orang berusia di atas 65 tahun. Para ahli medis mengatakan demografi ini dapat menjelaskan mengapa jumlah kematian di Italia jauh lebih tinggi daripada di tempat lain di dunia.
Laporan ISS, berdasarkan survei terhadap 3.200 orang yang tewas, pria menyumbang 70,6% dari kematian dan wanita 29,4%. Usia rata-rata untuk wanita yang meninggal adalah 82 tahun dan 79 tahun untuk pria. Sebagai perbandingan, usia rata-rata mereka yang dites positif untuk penyakit ini adalah 63 tahun.
Analisis yang lebih dalam lagi terhadap 481 orang yang meninggal, menunjukkan bahwa hampir 99% dari mereka telah menderita satu atau lebih penyakit lain sebelum tertular virus. Sekitar 48,6% memiliki tiga atau lebih patologi sebelumnya. Sebanyak 73,8% menderita tekanan darah tinggi, 34% menderita diabetes, dan 30,1% menderita penyakit jantung.
Saat dirawat di rumah sakit, 76% mengalami demam, 73% mengalami kesulitan bernapas, 40% mengalami batuk dan 8% mengalami diare. Waktu rata-rata antara timbulnya gejala pertama dan kematian berikutnya adalah delapan hari, dengan waktu rata-rata dihabiskan di rumah sakit hanya empat hari. Dari 3.200 kematian yang ditinjau dalam survei, hanya sembilan yang berusia kurang dari 40, semuanya kecuali satu dari mereka adalah laki-laki.
Kota Bergamo adalah kota yang paling parah terpapar covid-19. Pada Jumat malam, mobil-mobil militer dikerahkan mengangkut ratusan mayat keluar dari Rumah Sakit Papa Giovanni XXII dan dibawa keluar daerah untuk dibakar.
Walikota Bergamo, Giorgio Gori, mengatakan jumlah kematian sebenarnya apabila diidentifikasi bisa lebih tinggi karena banyak orang dengan gejala COVID-19 telah meninggal sebelum diuji. Dia memuji kerjasama otoritas setempat. "Dalam momen tragis, kolaborasi dan kedekatan mu terpuji," tulis Gori di akun twitternya.
Italia memperkirakan puncak wabah pada bulan April. Negara itukini telah terkunci total sejak 9 Maret. Namun para ahli mengatakan puncak penyebaran di Italia mungkin bukan pada April namun lebih dari itu.(dal/fin).