WASHINGTON- Dua Negara Bagian di Amerika Serikat, New York dan California memutuskan untuk lock down dimulai pada Jumat (20/3) malam. New York kini telah melaporkan lebih dari 7.000 kasus dan 39 kematian.
Gubernur Andrew Cuomo pada Jumat kemarin memerintahkan 20 juta jiwa di negara tersebut untuk tetap di berada di rumah. "Kita semua berada di karantina sekarang," kata Gubernur New York Andrew Cuomo, dikutip AFP, Sabtu (21/3).
Hal serupa dilakukan di California. Sebanyak 40 juta penduduk California telah diperintahkan untuk tinggal di rumah tanpa batas waktu sebagai upaya memerangi pandemi coronavirus.
Gubernur California, Gavin Newsom mengatakan masa karantina mulai berlaku Jumat malam dan tidak ada batas akhir yang diumumkan. kebijakan tersebut, kata dia, merupakan paling dramatis yang pernah dilakukan oleh negara bagian AS.
"Ada pengakuan akan saling ketergantungan kita yang mengharuskan saat ini bahwa kita mengarahkan perintah di seluruh negara bagian untuk tinggal di rumah," kata Newsom. "Tidak ada tanggal waktu akhir yang ditetapkan untuk mengukur karena pandemi adalah situasi yang dinamis," sambung dia.
Menurut Universitas Johns Hopkins, California adalah salah satu yang paling parah terkena virus corona di Amerika Serikat dengan setidaknya 18 kematian yang telah dikonfirmasi sejauh ini. Sementara sekitar 1.000 orang California dinyatakan positif.
Presiden AS Donald Trump memuji keputusan para gubernur New York dan California untuk memerintahkan penduduk agar tetap di rumah. Namun dia mengatakan tidak berpikir untuk melakukan lock down secara nasional.
"Itu benar-benar dua sarang lebah," kata Trump. "Saya tidak berpikir kita akan pernah menemukan (karantina di seluruh AS) diperlukan," katanya, seraya mengatakan bahwa Amerika akan memenangkan perang melawan virus itu.
Dikutip dari situs worldometers, pada Sabtu (21/3), Amerika Serikat mempunyai kasus covid-19 sebanyak 19,650. Sementara total kematian di negara Adidaya itu kini berjumlah 264 secara nasional. (dal/fin).