Tak Ada Pengembalian Uang Tiket Pesawat

fin.co.id - 19/03/2020, 18:10 WIB

Tak Ada Pengembalian Uang Tiket Pesawat

JAKARTA - Perhelatan Piala Eropa atau Euro 2020 resmi ditunda hingga tahun depan. Keputusan ini diambil oleh Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Selasa lalu, sebagai imbas merebaknya pandemi virus corona di Benua Biru. Akibatnya, persoalan lain pun muncul seperti soal tiket penerbangan milik suporter.

Melansir Sky Sports, Kamis (19/3), para suporter dari berbagai negara peserta Euro 2020 telah memesan tiket penerbangan secara pribadi guna mendukung timnya. Tetapi, dikabarkan bila suporter tersebut tidak akan mendapat pengembalian uang tiket terkait ditundanya gelaran pesta sepak bola Eropa itu.

Hal itu dikonfirmasi oleh wartawan travel asal Inggris Simon Calder. Simon mengatakan, jika layanan berjalan sesuai jadwal setelah pandemi virus corona diperkirakan akan memuncak. Pihak maskapai akan senang untuk menutup kerugian yang mereka derita selama masa penangguhan ini.

"Sebagian besar suporter, saya kira, telah membeli tiket penerbangan dan akomodasi secara terpisah. Saya mendapat tiket untuk pertandingan Finlandia melawan Belgia di St Petersburg," kata Simon.

BACA JUGA: Euro 2020 Ditunda Hingga 2021

"Saya berhasil batalkan akomodasi untuk mendapatkan pengembalian uang, tapi saya masih menunggu apa yang akan dilakukan oleh pihak maskapai. Mungkin saya tidak bisa menonton sepak bola ketika saya ke St Petersburg, Juni nanti," imbuhnya.

Eropa kini menjadi titik panas terbaru penyebaran virus corona. Menurut data worldometers.info, hingga hari ini, Kamis (19/3), total infeksi Covid-19 di negara-negara Eropa tercatat lebih dari 85.000 kasus. Angka ini melampaui jumlah kasus di China yang saat ini mencapai 80.894.

Jumlah infeksi terbesar di Eropa terdapat di Italia dengan total 35.713 kasus, disusul Spanyol yang capai 13.769 kasus dan Jerman dengan 12.327 kasus. Negara-negara lain seperti Prancis, Swiss, dan Belanda mencatat jumlah kasus di atas 2.000.

Jumlah kematian di Benua Biru ini juga telah melampaui 4.100 jiwa, jauh lebih tinggi dibanding angka kematian di China yang mencapai 3.237. Italia menyumbang jumlah kematian terbesar akibat Covid-19 yang mencapai 2.978 jiwa. (heq/fin)

Admin
Penulis