JAKARTA - Stok obat-obatan di Kabupaten Banyuasin dipastikan aman untuk tiga bulan ke depan. Hal itu diketahui usai anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuasin, melakukan inspeksi mendadak di Gudang Obat di Kelurahan Pangkalan Balai, Senin (16/3) sore.
Anggota Komisi IV tersebut saat sidak secara teliti memantau, mengawasi dan menanyakan secara detail mekanisme penyaluran obat-obatan ke-33 puskesmas dan 2 rumah sakit pratama.
"Kita ingin pastikan stok obat di Banyuasin aman,” ujar Ketua Komisi IV, Herawati didampingi Wakil Ketua Tismon dan anggota DPRD Banyuasin M Nasir kemarin. Diakuinya hasilnya stok obat-obatan terkendali dan aman untuk puskesmas dan rumah sakit di wilayah Banyuasin.
Diakuinya mekanisme penyaluran obat-obatan ke puskesmas dan dua rumah sakit pratama itu sesuai pengajuan yang dilakukan puskesmas dan rumah sakit pratama tiap tahunnya. "Jadi nantinya penyaluran sesuai pengajuan mereka,” ungkap dia.
Sehingga tidak ada kekosongan obat-obatan di Kabupaten Banyuasin."Selain itu proses penyaluran dilaksanakan tiga bulan sekali, "tuturnya. Kemudian jika nantinya ada stok obat tersisa, maka akan disalurkan hingga habis ke puskesmas dan rumah sakit pratama. "Baru stok tahun 2020 masuk,” imbuhnya.
Diperkirakan stok obat tahun 2020 ini akan masuk bulan Juni mendatang, karena masih dalam proses pengadaan. Selain stok obat, pihaknya juga mengecek ketersediaan masker dan #hand sanitizer#. "Alhamdulillah stoknya juga ada, tinggal dibagikan saja, "tegas dia.
Sementara itu, dr Rini Pratiwi Mkes plt kadinkes Banyuasin melalui Farudinsyah kasi Farmasi Dinkes Banyuasin mengatakan kalau pihaknya menjamin stok obat akan aman, dan tidak akan terjadi kekosongan. "Kita jamin ada. Dan diperkirakan dapat bertahan hingga bulan Juni mendatang stok obat-obatan ini. Kemudian stok obat baru datang lagi,” imbuh dia. (ron)