Perbanyak Tempat Pemeriksaan, Seluruh Elemen Dilibatkan

fin.co.id - 15/03/2020, 11:15 WIB

Perbanyak Tempat Pemeriksaan, Seluruh Elemen Dilibatkan

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA – Pencegahan penularan virus corona yang sudah menjadi pandemi dunia harus dilakukan secara bersama. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan percepatan penanganan coronavirus disease 2019 (Covid – 19) berbasis komunitas.

Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan, World Healh Organization (WHO) sejak 11 Maret meningkatkan status penyebaran Covid 19 menjadi pandemi global. Sebab, sudah meyebar ke seluruh dunia. Ia menyebut di Indonesia, ada 96 orang yang positif dan lima meninggal dunia. Doni yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid – 19 mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin melindungi warga yang masih sehat agar tidak tertular penyakit dan menyembuhkan yang sakit.

Untuk melakukan hal tersebut diperlukan kolaborasi nasional. Baik pemerintah pusat,  pemda peneliti dan para pakar serta media. “Percepatan yang dilakukan adalah dengan menerapkan manajemen penanggulangan bencana yang memberikan akses lebih luas dan mudah untuk mengerahkan sumberdaya secara terencana dan terpadu,” tegas Doni di Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (14/3).

Menurutnya, virus ini sudah dikategorikan pandemi global dan masuk menjadi bencana non alam. Gubernur, Bupati dan Wali Kota bisa melakukan pembentukan gugus tugas penanggulangan bencana Covid 19. Dengan berdasarkan pertimbangan dan rekomenfasi ketua gugus tugas penanggulangan bencana Covid 19.

“Secara teknis, penanganan penyakit seluruh elemen akan dilibatkan secara terencana dan terpadu. Aksi nyata yang dilakukan adalah memperbanyak tempat pemeriksaan dan alat pendeteksi. Gubernur dalam pelaksanaan tugasnya akan dibantu oleh Pangdam/Danrem, Kapolda, Kadiskes dan Kepala BPBD serta OPD dan para pihak yang terkait (Pentaheliks). Bupati/walikota dalam pelaksanaan tugasnya akan dibantu oleh Dandim, Kapolres, Kadiskes dan Kepala BPBD serta OPD dan para pihak yang terkait (Pentaheliks),” papar mantan Danjen Kopassus ini.

Doni menegaskan secara teknis sektor kesehatan baik dari Pemerintah maupun pihak dari BUMN, sektor lembaga usaha swasta, IDI, lembaga non pemerintah, perguruan tinggi, lembaga riset akan terlibat secara terencana dan terpadu untuk melakukan penguatan pencegahan, percepatan deteksi dan respons.

“Aksi nyata yang dilakukan adalah memperbanyak tempat pengetesan Covid-19. Memperbanyak toolkits untuk tes secara cepat. Memperbanyak tenaga medis dengan mengundang dan melibatkan semua pihak. Termasuk para mahasiswa kedokteran tingkat akhir, dokter dari IDI, serta relawan medis lainnya,” ucapnya.

Para tenaga medis tersebut nantinya akan membantu memberikan penjelasan tentang seluk beluk penanganan virus Covid-19. Sehingga masyarakat mendapat penjelasan yang benar dan akurat. Di samping itu,  bisa mendapatkan informasi dari website dan call center yang akan terus diperkuat kemampuannya.

Pelibatan masyarakat memegang peranan yang sangat penting. Dikatakan, masyarakat menjadi subyek untuk berperan aktif dalam pencegahan dan deteksi dini dengan cara meningkatkan imunitas diri dengan melaksanakan gerakan masyarakat sehat. Ia meminta masyarakat  melakukan upaya pengurangan kontak fisik. “Memberikan informasi jika merasakan gejala atau memiliki riwayat mengunjungi negara yang terjangkit Covid-19, melakukan karantina diri dengan mengacu protokol dari kementerian kesehatan,” bebernya.

Hal senada juga disampaikan Juru Bicara Penanganan Covid Achmad Yurianto. Menurutnya, harus ada penggunaan strategi berbasis komunitas. Yakni terfokus kepada warga masyarakat yang sehat.

  • “Strategi pendekatan komunitas ini berbicara mengenai orang yang sehat. Percepatan penanganan covid - 19 menjaga yang sehat agar tidak sakit. Strategi menjaga orang yang sehat tidak sakit dengan memutus penularan,” ucap Yuri.
Terkait dengan situasi terkini, Yuri menyampaikan bahwa kasus positif Covid-19 berjumlah 96 kasus per Sabtu (14/3) kemarin. Penambahan kasus baru diperoleh dari tracking yang dilakukan di seluruh tanah air. Dari total kasus yang ada, 8 sembuh dan 5 meninggal dunia. Sedangkan sebaran kasus di Jakarta, Jawa Barat, Tangerang, Jawa Tengah, Bali, Manado, Pontianak dan beberapa tempat lain yang di tracking. (khf/fin/rh)

Admin
Penulis