News . 14/03/2020, 18:46 WIB
JAKARTA – Kabar tak sedap datang dari Microsoft. Secara mengejutkan Bill Gates salah satu pendiri perusahaan terbesar di dunia itu meninggalkan dewan direksi. Alasannya, ingin mencurahkan lebih banyak waktu untuk filantropi.
Ya, Pria berusia 64 tahun itu berhenti terlibat aktif dalam operasi sehari-hari di perusahaan. Ia ingin mengalihkan perhatiannya ke yayasan yang ia luncurkan bersama istrinya, Melinda.
Gates menjabat sebagai ketua dewan direksi Microsoft sejak awal tahun 2014 dan sekarang telah sepenuhnya mundur, menurut raksasa teknologi yang berbasis di Redmond itu.
"Merupakan kehormatan dan hak istimewa yang luar biasa untuk bekerja dan belajar dari Bill selama bertahun-tahun," jelas kepala eksekutif dan veteran perusahaan Microsoft Satya Nadella dalam rilisnya, Sabtu (14/3).
"Bill mendirikan perusahaan ini dan kami yakin dengan kekuatan yang ada saat ini. Hasrat untuk memecahkan tantangan dan harapan masyarakat terus mendesak Microsoft untuk memberikan yang terbaik bagi dunia tekhnologi," jelasnya.
Nadella menambahkan Microsoft akan terus mendapat manfaat dari apa yang telah ditanamkan Gates saat dirinya berperan aktif sebagai penasihat teknis. "Saya berterima kasih atas persahabatan Bill dan berharap untuk terus bekerja bersama dia," kata Nadella.
Komputasi dan kasih sayang
Sebenarnya Gates telah meninggalkan posisi CEO-nya pada tahun 2000, menyerahkan kendali perusahaan kepada Steve Ballmer untuk mencurahkan lebih banyak waktu untuk yayasan amal.
Dia melepaskan peran ketua pada saat yang sama Nadella menjadi CEO ketiga Microsoft pada tahun 2014. William H. Gates kini seorang pria yang berdiri di daftara orang terkaya di dunia. Padahal pria yang dulu culun itu sempat diejek oleh rekannya karena memiliki hasrat ”gila” mendirikan Microsoft pada tahun 1975.
Gates dibesarkan di Seattle dengan dua saudara perempuan. Ayahnya William adalah seorang pengacara dan almarhum ibunya Mary adalah seorang guru sekolah dan ketua dari United Way International.
Dia mulai memprogram komputer sebagai siswa berusia 13 tahun, dan jatuh cinta dengan mesin. Di antara kisah yang diceritakan tentang Gates adalah bahwa ketika bekerja dengan komputer sekolah, ia mengutak-atik pemrograman untuk menempatkan dirinya di kelas yang sebagian besar terdiri dari perempuan.
Dengan restu orang tuanya, Gates keluar dari Harvard untuk memulai Microsoft dengan teman masa kecilnya Allen. Sebuah langkah kunci adalah untuk fokus pada perizinan perangkat lunak untuk pembuat komputer di banyak kemitraan yang menghasilkan mesin yang terjangkau tersedia untuk massa.
Ketika pasar komputer pribadi tumbuh, Microsoft menjadi perusahaan perangkat lunak top dunia. Monopoli virtualnya mengarah ke persidangan antimonopoli yang banyak dipublikasikan, di mana perusahaan berhasil menghindari perpisahan tetapi harus menjalani pemantauan pemerintah selama bertahun-tahun.
Gates kemudian mengalihkan perhatiannya dari perangkat lunak ke memerangi penyakit dan tantangan kemanusiaan lainnya dengan istrinya, di bawah naungan Yayasan Bill dan Melinda Gates.
”Langkah ini tidak mengejutkan bagi Street karena Gates terus lebih fokus pada segudang filantropinya di seluruh dunia selama dekade terakhir,” terang analis Wedbush Daniel Ives dalam sebuah catatan yang ditulis Investor.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com