Venue Piala Dunia U-20 Belum Jelas

fin.co.id - 12/03/2020, 06:15 WIB

Venue Piala Dunia U-20 Belum Jelas

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Persiapan Piala Dunia U-20 2021 seperti masih belum menemui titik terang. Kemana arah persiapan juga masih belum terlihat secara gamblang menyusul belum diputuskannya enam venue yang bakal menjadi tempat perhelatan ajang sepak bola usia muda paling bergengsi di dunia tersebut.

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan pada Selasa (10/3) menyatakan pihaknya masih menantikan kedatangan delegasi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), untuk finalisasi penentuan enam kota atau venue tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 tersebut.

Awalnya, delegasi FIFA tersebut berencana ke Tanah Air pad 10-11 Maret ini, namun karena wabah global virus Corona atau Covid-19, perwakilan induk sepak bola dunia itu menunda kedatangan menjadi 20-22 Maret 2020, mendatang.

BACA JUGA: Dalami Rekening Kasino, PPATK Beberkan Hasil Temuan ke Mendagri

Jelas, hal tersebut membuat persiapan Indonesia dalam menyambut Piala Dunia U-20 tersebut belum menemui titik terang. Padahal sebelumnya, Mochamad Iriawan menargetkan seluruh venue yang nantinya akan menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 selesai pada akhir tahun 2020.

Namun, jika belum ada kepastian venue mana yang bakal menjadi tempat perhelatan Piala Dunia U-20 tersebut, tentunya belum ada langkah yang dilakukan pemeintah daerah (pemda) untuk melakukan renovasi atau revitalisasai stadion.

"Karena pembangunan, renovasi maupun revitalisasi stadion harus segera dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," ujar Iriawan di Kantor Kemenpora, Selasa (10/03) kemarin.

Meski FIFA belum menunjuk enam kota atau venue yang bakal menjadi tempat perhelatan Piala Dunia U-20 itu, namun beberapa pemerintah daerah (pemda) dari 11 venue yang diajukan PSSI ke FIFA telah mengumumkan anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi venue tersebut.

Sebut saja Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menganggarkan Rp 300 miliar untuk persiapan pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021 jika Stadion Pakansari ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah. Hal itu diungkapkan langsung Bupati Bogor, Ade Munawaroh atau Ade Yasin.

Ia menjelaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu tak lain untuk melakukan renovasi stadion dan fasilitas penunjang lainnya.

BACA JUGA: All England 2020: Semua Nomor Jadi Andalan

"Secara keseluruhan, untuk APBD kita anggarkan 300 miliar tidak hanya untuk renovasi Pakansari saja, tetapi juga untuk infrastruktur keluar dari tol. Lalu untuk penambahan lapangan, kemarin dari PUPR sudah datang, jadi kemungkinan itu dibangun oleh PUPR, karena kita tidak menanggarkan penambahan dua lapangan di sekitar Pakansari itu," ujar Ade Yasin beberapa waktu lalu.

Ade Yasin mengatakan, selain akan membuat akses jalan serta rute dari bandara, tol, menuju hotel dan stadion, ia juga menunjukkan rencana Kabupaten Bogor membangun Tugu FIFA World Cup U-20 2021.

"Kami pun akan membenahi parkir truk yang selama ini semrawut di Sentul serta menyiapkan Pakansari sebagai stadion berstandar internasional. Tentunya kita juga akan memenuhi beberap catatan dari PSSI seperti fasilitas lain berstandart internasional. Menyiapkan Jacuzzi (kolam air hangat) serta fasilitas pendukung lainnya," tuntasnya.

Sedangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta dalam hitungan kasarnya dibutuhkan anggaran sekitar Rp 80 miliar untuk renovasi lima lapangan pendukung Piala Dunia U-20.

Lima lapangan pendukung yang bakal dijadikan sebagai tempat latihan para pemain itu antara lain, Lapangan Kotabarat, Lapangan Sriwedari, Lapangan Banyuanyar, Lapangan Karangasem dan Lapangan Sriwaru.

"Perhitangan kasar kemarin sudah kita sampaikan ke PSSI maupun pemerintah pusa untu dibantu dalam pembangunan venue itu. Kita akan menghitung dulu kemampuan keuangan kita untuk penambahan venue itu. Nanti kita hitung di APBD perubahan," ujar walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo beberapa waktu lalu juga.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PSPPOP) Ditjen Cipta Karya Kemeneterian PUPR, Iwan Sprijianto pada pertengahan Februari lalu, mengatakan bahwa pihaknya belum mengalokasikan anggaran untuk renovasi venue pertandingan Piala Dunia U-20 itu.

BACA JUGA: Serius Cegah Virus Corona, Saudi Berlakukan Sanksi Rp1,9 Miliar

Menurutnya, alokasi anggaran APBN 2020 telah diketok palu oleh DPR sejak Oktober 2019 dan belum ada penunjukan kota penyelenggara oleh PSSI. "Jadi untuk penanganannya PUPR belum bisa mengalokasikan anggaran karena kota yang ditunjuk belum fix," tutur Iwan.

"Jadi tugas PUPR itu memastikan venue yang dipilih memenuhi persyaratan FIFA. Kami mamastikan dari sisi persyaratannya. Kalau mengenai anggaran kami belum bisa memastikan," tambahnya.

Admin
Penulis