PURWOKERTO - Masyarakat sudah mulai mempersiapkan mudik Hari Raya Idul Fitri, dengan berburu tiket kereta api. Berdasarkan kalender nasional, hari raya Idul Fitri di tahun ini akan jatuh pada tanggal 24-25 Mei.
PT KAI sudah menerapkan penjualan tiket sejak H-90 (90 hari sebelum keberangkatan). Pada tanggal 14 Februari 2020 pukul 00.00 WIB, KAI mulai melakukan penjualan tiket keberangkatan 14 Mei 2020 (H-10 Lebaran).
Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto mengatakan ada 13 keberangkatan KA Reguler, yang berangkat awal dari stasiun di Daop 5 Purwokerto, dengan kapasitas tempat duduk 7.304 seat.
"Sebagai informasi, dari pantauan kami sampai tanggal 5 Maret, tiket mudik mulai H-10 sampai H-1 lebaran, masih didominasi oleh KA KA dari Jakarta / Bandung menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur," katanya.
BACA JUGA: Ratusan Juta Pelajar di Dunia Terlantar
Termasuk, lanjutnya untuk KA KA dari Jakarta / Bandung yang berakhir di Daop 5 Purwokerto."Dari pantauan kami, KA KA pemberangkatan Daop 5 menuju arah Jakarta / Bandung dan Jawa Timur, mulai tgl 26 Mei 2020 rata-rata sudah habis," ujarnya.
Supriyanto melanjutkan, KA KA pemberangkatan dari Daop 5, baik yang ke arah Jakarta / Bandung maupun ke arah Jawa Timur, mulai tanggal 26 Mei 2020 rata-rata sudah 100%, dari total 7.304 seat yang tersedia.
KA logawa tujuan Jawa timur sudah terjual habis mulai tanggal 21 Mei hingga 2 juni 2020, sudah mulai 100% KA Serayu pagi dan sore, mulai tgl 26 Mei sudah 95%.
KA Sawunggalih pagi dan malam, KA Kutojaya Utara, mulai tgl 27 Mei - 2 juni 2020 rata-rata sudah terjual 96%, KA Kutojaya Selatan, tgl 26 Mei - 3 juni sudah terjual 96-100%.KAI menghimbau masyarakat agar merencanakan perjalanannya jauh-jauh hari untuk mendapatkan kepastian tiket perjalanan mudik dan balik Lebaran 2020, dan tidak memaksakan diri apabila tiket sudah habis, apalagi sampai menerima penawaran dari orang yang tidak bertanggung jawab (calo).
"KAI juga mewanti-wanti kepada masyarakat agar membeli tiket lebaran di channel resmi KAI atau mitra resmi yang telah bekerjasama dengan KAI, tujuannya untuk menghindari penipuan atau biaya jasa yang tidak wajar," tandasnya. (mhd)