Ribuan Jamaah Telantar, Garuda Siap Jemput

fin.co.id - 28/02/2020, 02:34 WIB

Ribuan Jamaah Telantar, Garuda Siap Jemput

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Ribuan jamaah umrah telantar di bandara, menyusul penangguhan sementara ibadah umrah oleh Pemerintah arab Saudi terkait mewabahnya virus corona. Sejumlah penerbangan dari berbagai negara tak diperkenankan masuk termasuk Indonesia.

Kepala Seksi Indentifikasi dan Penanganan Masalah Umrah Kementerian Agama Ali Machzumi mengatakan sedikitnya 2.733 calon jamaah umrah gagal berangkat ke Arab Saudi. Hal ini merupakan dampak dari kebijakan Pemerintah Arab yang menangguhkan ibadah umrah bagi warga negara asing terkait perkembangan virus corona.

"Total ada 2.733 calon jamaah yang tidak bisa berangkat pada hari ini, ini untuk di Cengkareng saja yah," katanya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2).

Menurutnya, untuk seluruh Indonesia diperkirakan mencapai empat ribuan jemaah dari sejumlah bandara di daerah Jakarta, Makassar, Surabaya, Bandung, Palembang dan Yogyakarta.

BACA JUGA: Pilkada 2020, Parpol Kota Magelang Masih “Wait and See”

Sementara yang telah terbang pada pagi hari ini sekitar 1.165 jamaah. Namun, dirinya belum bisa memastikan apakah para jamaah itu berhasil mendarat atau tidak.

"Yang dari Cengkareng saja ini, tapi dia belum jelas karena tapi kemungkinan akan kembali lagi karena ada yang transit di Dubai, Malaysia macam-macam tadi," katanya.

Terkait jamaah yang diduga tertahan di sejumlah bandara di Arab Saudi, maskapai plat merah Garuda Indonesia siap mengangkutnya kembali ke Tanah Air.

"Garuda tetap berkomitmen bawa pulang, jadi kita akan pergi kosong dan bawa pulang," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.

Langkah tersebut diambil Garuda karena mendapatkan kabar bahwa jamaah umroh yang diangkut oleh maskapai tersebut sempat ditolak oleh pihak bandara di Arab Saudi.

"Beberapa sudah berangkat, GA 860 tetap berangkat dengan isi. Tapi saya barusan maaf mendapatkan info, ditolak berangkat. Jadi sudah antre di-check in counter tapi dinyatakan enggak boleh berangkat," katanya.

Irfan mengaku pengumuman yang ditetapkan Arab Saudi membingungkan karena tanpa jeda dan langsung berlaku efektif. Sementara Garuda Indonesia memiliki empat penerbangan ke Tanah Suci, dua ke Jeddah dan dua ke Madinah menggunakan pesawat berbadan besar berkapasitas lebih dari 300 penumpang.

"Ini perlu disikapi bersama, tolong Anda rasakan kegetiran orang yang mau berangkat tapi gagal. Getir. Buat yang sering umroh ya sudah pergi saja ke Belanda. Tapi buat mereka yang baru umroh, sudah di bandara, ini pukulan berat," katanya.

Dengan adanya pelarangan ini, Irfan memastikan maskapai mengalami kerugian, namun belum dihitung.

"Implikasinya belum kita hitung lagi. Tapi buat kita jangan bahas untung-untungan dulu deh, ini sudah pasti timbulkan kerugian tapi kita bukan perusahaan yang ngomel soal kerugian. Ini tantangan direksi dan komisaris perbaiki dalam keadaan apapun," katanya.

Garuda juga masih berkoordinasi terkait calon jamaah umroh yang sudah memiliki visa apakah masih diperbolehkan terbang.

"Kami masih komunikasi dan pertanyakan bagaimana mereka yang punya visa umroh dan jadwal berangkat. Kita lagi pikirkan caranya untuk semua pihak," katanya.

Admin
Penulis