News . 23/02/2020, 10:09 WIB

Kalah di Aceh Waktu Pilpres, Rakyat Aceh Minta Maaf ke Jokowi

Penulis : Admin
Editor : Admin

BANDA ACEH - Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah terang-terangan meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo. Ini terkait kekalahan telak pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.

Jokowi menghargai hak politik warga negara. Pemilu sudah usai. Dia meminta warga Aceh tidak salah paham. Kini saatnya membangun Aceh menjadi lebih maju.

"Atas nama rakyat dan Pemerintah Aceh, Bapak Presiden, kami mengucapkan selamat datang kepada bapak dan rombongan. Mohon maaf kalau ada kesilapan kami di masa yang lalu," kata Nova saat memberi sambutan di acara Kenduri Kebangsaan, yang digelar di Sekolah Yayasan Sukma Bangsa di Bireuen, Aceh, Sabtu (22/2).

Menanggapi hal itu, Jokowi dengan santai menjawabnya. "Ada permintaan maaf atas kekhilafan dari gubernur. Saya jawab, jangan salah pengertian. Pemilu dan Pilpres telah berjalan dengan sukses dan aman. Saya sangat menghargai hak-hak politik seluruh masyarakat Aceh. Saya sangat menghargai. Jadi, jangan salah pengertian. Waduh nanti jangan-jangan Presiden nggak pernah ke Aceh lagi," kata Jokowi.

Menurut Kepala Negara, anggapan seperti itu merupakan kekeliruan besar. Jokowi menegaskan sangat menghargai hak-hak politik dari provinsi dan masyarakat di seluruh Indonesia.

"Marilah sekarang konsentrasi kita ke pembangunan. Aceh memiliki kekuatan, memiliki potensi. Aceh memiliki modal sumber daya alam, modal sumber daya manusia. Saya tahu karena saya tahun 86, 87, dan 88 berada di Lhoksumawe dan di Aceh Tengah," ungkap Jokowi.

Dia meminta anggaran yang diperoleh Provinsi Aceh, baik dari APBD maupun dana otonomi khusus, dikelola dengan baik. Terpenting penggunaannya tepat sasaran. Sehingga bermanfaat bagi rakyat.

Aceh merupakan salah satu provinsi penerima anggaran terbesar di Indonesia. Selain APBD yang ada di provinsi, kabupaten, dan kota, Aceh juga memperoleh dana otonomi khusus. Untuk tahun 2020 ini nilanua kurang lebih Rp8,3 triliun.

"Anggaran yang dimiliki Provinsi Aceh dapat diprioritaskan untuk berbagai program pengentasan kemiskinan," imbuhnya.

Sebab, meski mendapat kucuran anggaran yang besar, angka kemiskinan di Aceh masih cukup besar. "Saya titip kepada seluruh bupati, wali kota, dan gubernur agar gunakan secara fokus. Berikan prioritas untuk hal-hal yang sangat penting," paparnya.

Presiden meminta kepala daerah memberikan perhatian kepada angka kemiskinan sebesar 14 persen melalui program-program yang didesain untuk mengentaskan kemiskinan.(rh/fin)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com