News . 23/02/2020, 09:21 WIB
SLAWI – Ketua Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Alfatah menyayangkan tulisan Nahdatul Ulama (NU) sebagai organisasi radikal di buku tematik kelas V sekolah dasar. Secara kelembagaan, dirinya meminta pihak berwajib tidak hanya menarik buku tersebut, tetapi mengusut tuntas motif penulisnya.
Alfatah, Jumat (21/2) mengaku prihatin dengan tulisan tersebut di buku tematik sekolah dasar. Tidak hanya membuat buruk citra Nadhlatul Ulama tapi juga membuat suasana tidak nyaman bagi dunia pendidikan.
Menurut dia, tulisan tersebut termasuk penggiringan opini atau kesan bahwa NU adalah termasuk organisasi yang radikal. Sekalipun itu ke penjajah tetapi istilah yang dipakai mestinya bukan radikal.
“Kalau istilah nonkooperatif kami masih menerima. Tapi yang ditulis adalah radikal, sehingga konotasinya tidak baik. Dan ini membuat keluarga besar NU dan khususnya LP Maarif tidak terima,” katanya dilansir Radar Tegal (FIN GRUP).
Secara kelembagaan, tambah Alfatah, aparat penegak hukum perlu mengusut siapa penulisnya dan motif apa sehingga menulis NU adalah radikal. Meski saat ini kejaksaan sudah mengeluarkan surat untuk menarik dari peredaran, LP Maarif meminta supaya penulis bisa menjelaskan tulisannya.Karena kalau tidak, insiden seperti ini bisa kapan saja terjadi dengan alasan salah tulis.
“Kami hanya berharap penulisnya bisa menjelaskan, maksud dari tulisan NU radikal itu apa. Apalagi sekarang berita tersebut sudah viral, sehingga perlu ada penjelasan dari penulis,” tambahnya.(guh/zul)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com