News . 20/02/2020, 06:56 WIB

As Roma vs Gent: Eropa Jadi Ajang Pelipur Lara

Penulis : Admin
Editor : Admin

ROMA - Bagi AS Roma, keberhasilan mereka menembus babak 32 besar bukan sekedar kesuksesan semata. Tapi seiring dengan rentetan hasil buruk di Serie A, Liga Europe bisa menjadi penawar luka. Ya, Roma sudah banyak kehilangan pemain. Mulai dari wonderkid Timnas Italia Nicolo Zaniolo yang terpaksa menepi hingga akhir musim, mereka pun harus merelakan dua pemain lokalnya, Antono Mirante dan Davide Zapacosta ke ruang perawatan.

Kehilangan tiga punggawanya membuat Giallorossi, julukan Roma, harus terseok-seok di pentas domestik. Hingga giornata ke 24, skuat Paulo Fonseca masih tersangkut di posisi ke lima. Kendati buruk di Serie A, catatan Serigala Ibu Kota ini termasuk apik di pentas Eropa. Berlaga di grup J, Edin Dzeko dan kolega mengemas dua kali kemenangan dari enam matchday. Victory ke tiga pun tengah mereka incar saat menjamu AAA Gent dini hari nanti (Live Champions TV/Vidio Streaming pukul 03.00 WIB).

Selain menjaga agar luka tak melebar, kemenangan atas wakil Belgia menjadi penyelamat masa depan Paulo Fonseca. Kendati belum ada ancaman dari petinggi Giallorossi, namun hasil dari empat kekalahan dan satu seri dari lima laga terakhir cukup membuat kursi pelatih asal Portugal itu kembali goyang. T

Namun kasak kusuk di ruang ganti Roma menyebutkan, para petinggi mulai gerah dengan hasil buruk Fonseca musim ini. Tak ada lagi gelar domestik yang bisa diraih. Terakhir, mereka harus kalah 1-3 dari Juventus di babak perempat final Coppa Italia, Kamis (23/1) lalu. Termasuk kekalahan 1-2 dari Atalanta di giornata ke-24, pekan lalu.

La Gazzetta dello Sport melaporkan, bahwa kekalahan dari Atalanta memaksa Roma membuang jauh-jauh harapannya bisa lolos ke Liga Champions musim ini. Fonseca mengklaim, dirinya tengah mengatasi kerapuhan mental timnya. Bahkan sang bomber, Edin Dzeko tidak malu-malu bicara ke media bahwa beberapa rekan satu timnya tidak bermain selevel dengan Serie A.

"Kami berada di kondisi fisik yang bagus dan berlari keras dalam beberapa laga terakhir, tapi saat ini kami banyak kehilangan momentum. Menjamu Gent di Olimpico pun bisa menjadi hal yang sulit," kata Fonseca dikutip dari Football Italia.

Ya, Gent memang bukan lawan yang mudah ditaklukan oleh Roma. Skuat polesan Jess Thorup memang sedang berada dalam periode positif. Di kancah domestik, De Buffalo's berada di posisi kedua Divisi Satu Belgia hasil 4 kemenangan dalam 5 laga terakhir serta belum merasakan kekalahan. Di fase grup Liga Europe, Gent menghuni juara Grup I dengan mengemas tiga kemenangan, tiga kalah dan tak terkalahkan sekalipun.

Jika berkaca satu dekade lalu, kedua kesebelasan sempat bertemu dua kali di babak ke-3 kualifikasi Europa League 2009/2010. Roma memenangkan dua duel tersebut dengan agregat skor 10-2, menang 3-1 di Olimpico dan 7-1 di laga tandang. Itu merupakan kemenangan tandang terbesar AS Roma di kancah Eropa.

Roma diyakini akan kerepotan bila tidak mengubah sesuatu dalam diri mereka. ’’Akan ada sesuatu yang saya ubah. Tapi, di lain sisi, saya juga ingin melanjutkan pekerjaan yang sudah kami lakukan akhir akhir ini. Mimpi kami ada di Eropa,’’ sambungnya.

Pertahanan menjadi hal yang paling disorot atas performa buruk Roma. Mereka sudah kebobolan tujuh gol dalam tiga pertandingan Serie- A. Hal yang sama berlaku di Europa League. Lini belakang sudah 10 kali kebobolan. (fin/tgr)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com