PEMALANG - Estimasi dan proyeksi HIV/AIDS Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, bahwa jumlah penderita di Kabupaten Pemalang mencapai 2.645 orang, dari jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa.
Namun, Dinas Kesehatan daerah ini baru menemukan 660 penderita HIV/AIDS dan sudah menjalani pendampingan oleh konselor. Kondisi tersebut dinilai karena kesadaran masyarakat untuk menjalani tes masih rendah.
“Kita terus menjaring dengan rutin melakukan tes pemeriksaan di tempat-tempat beresiko, misalnya lokalisasi dan hiburan malam,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Margiyanto, didampingi Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Surip, Selasa (18/2).
Mardiyanto menyebut, penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) ini secara fisik tidak begitu tampak, kecuali bila sudah berkembang menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome atau AIDS. Terdapat flek seperti jamur pada mulut penderita.
HIV ditularkan melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik yang sama, transfusi darah, juga ditularkan ibu ke anak saat dalam kandungan. Karena itu, pihaknya pun meminta masyarakat tidak usah ragu atau malu untuk memeriksakan diri. Sebab bila positif, akan langsung diobati sehingga virus dapat ditekan agar tidak menular. Di samping itu, identitas yang bersangkutan dijamin tetap dirahasiakan, dan hanya diketahui oleh konselornya.
“Kami sudah mengopyak (memburu), kalau penyandang seluruhnya terkumpulkan jumlahnya kurang lebih segitu, 2.645 untuk di Pemalang,” katanya.
Dikatakan, dari 660 orang pengidap HIV yang sudah menjalani pendampingan pengobatan, terbesar berada di wilayah Kecamatan Pemalang. Dan sekitar 160 orang sudah meninggal dunia. (sul/ima)