News . 15/02/2020, 14:35 WIB

Penyakit DB Merebak, Warga jadi Resah

Penulis : Admin
Editor : Admin

KARANGANYAR - Penyakit demam berdarah (DB) menyerang sejumlah warga Dukuh Kayunan Barat, Desa Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar. Warga di dukuh itu pun resah dan mengharapkan Dinas Kesehatan melakukan fogging di wilayah itu.

Perangkat Desa Kayugeritan M Puji Purwanto, Jumat (14/2/2020), menerangkan dalam beberapa pekan terakhir ini sejumlah warga di Dukuh Kayunan Barat masuk rumah sakit akibat penyakit DB. Ia mencatat sedikitnya sudah ada delapan warga yang terserang DB. Bahkan, tiga di antaranya masih satu keluarga.

"Secara beruntun warga di sini ke luar masuk rumah sakit karena DB. Beberapa di antaranya sudah diperiksa lab dan dinyatakan positif DB," terang dia.Disebutkan, beberapa warga yang terindikasi DB maupun positif DB di antaranya Aldi

Gunawan, Pais Alqorni, Berlian Putri, H Puji Effendi, Safina Nur Lidia, Dea Nova Fatima Diva, Ratna Ayu Ningsih, dan Arum Dewi Rusmala. "Masih ada lainnya tapi saya lupa namanya yang sempat opname di rumah sakit karena DB dan sekarang sudah pulang," kata dia.

Dengan merebaknya kasus DB di pedukuhan itu, lanjut dia, warga merasa resah. Warga, kata dia, berharap agar wilayah itu difogging. "Warga meminta kami untuk menyampaikan ke Puskesmas agar difogging. Sudah dua kali kami sampaikan ke Puskesmas permintaan warga ini, tapi hingga sekarang belum difogging," terang dia.

Sebelumnya diberitakan, selama musim hujan, masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD). Di awal tahun 2020 saja, RSUD Kajen sudah merawat 27 pasien DBD.

"Total pasien DBD yang dirawat sampai hari ini 7 orang. Selama bulan Januari 2020 sekitar 27 orang," terang Kabid Pelayanan dan Penunjang Medis RSUD Kajen, dr Imam Prasetyo, Rabu (29/1/2020).

Dikatakan, usia penderita DBD dari 2 tahun sampai 34 tahun. Paling banyak balita, hampir 75 persen. Pasien ini kebanyakan berasal dari Kajen, Karanganyar, Bojong, dan Wonopringgo.

Dokter Imam mengimbau masyarakat, jika ada anak atau anggota keluarga yang panas selama dua hingga tujuh hari tanpa ada keluhan batuk pilek, dan tanpa disertai diare untuk diwaspadai terkena DBD. "Yang khas dari DBD ini panas dua hari hingga tujuh hari tanpa sebab, disertai nyeri ulu hati, dan badan terasa sakit semua," kata dia.

Jika keluar bercak-bercak merah, lanjut dia, biasanya sudah fase hari ketiga hingga keempat, sehingga harus secepatnya ditangani.

"Ada panas model tipe pelana kuda. Hari pertama hingga ketiga panas naik, hari tiga, empat, lima turun, hari kelima keenam naik lagi untuk penyembuhan. Risiko tipolnya di hari ketiga, empat lima. Namun menghitung panasnya harus tepat, yakni harus diitung per 24 jam," kata dia.

Sementara itu, Kasi Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan, Yudi Syuhada, mengatakan, kasus DBD di pekan pertama bulan Januari 2020 yang dilaporkan di Dinkes ada 7-10 kasus. Ia pun mengkhawatirkan kasus DBD di tahun 2020 ini akan kembali mengalami peningkatan, karena angka kesakitan atau incidence rate (IR) tahun lalu juga meningkat.

"DB di Kabupaten Pekalongan ada 222 kasus di tahun 2019. Angka kesakitan 22 persen, agak tinggi, tadinya 20 persen. Kita khawatir tinggi lagi di tahun ini," kata dia.

Menurutnya, upaya fogging dilakukan sesuai kasus dan permintaan dari masyarakat. Disebutkan, upaya fogging hanya dilakukan di suatu tempat jika di lokasi itu ada satu kasus positif DB berdasarkan gejala klinis dan laboratorium. Selain itu, lanjut dia, jika ada kasus kematian akibat DB maka di lokasi itu akan langsung difogging.

"Sesuai kriteria WHO, bisa disebut DBD jika memenuhi dua gejala klinis dan lab. Dua kriteria klinis, yakni panas tak kunjung turun tanpa penyebab lebih dari dua hari hingga tujuh hari, dan adanya manifestasi perdarahan. Dua gejala lab, yakni trombosit turun dibawah 100 ribu, dan adanya peningkatan hematokrit 20 persen. Empat kriteria ini terpenuhi, maka sesuai standar WHO baru disebut DB," tandas dia.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com