Polri Ungkap 15 Ton Kuning Telur Beku Ilegal

JAKARTA - Penyelundupan 15 ton kuning telur beku ilegal berhasil digagalkan aparat Bareskrim Polri. Barang ilegal tersbeut diselundupkan dari India.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan aparat Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri berhasil membongkar penyelundupan 15 ton kuning telur beku ilegal senilai Rp 1 miliar dari India.

"Diduga ada pelanggaran importasi frozen egg yolk 10 persen salted atau kuning telur asin 10 persen. Jumlahnya 15 ton atau senilai Rp 1 miliar. Barang ilegal tersebut diimpor oleh PT ABN," kata Argo Yuwono di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (12/2).

Sementara Dittipideksus Bareskrim Brigjen Daniel Tahi Monang Silitonga menambahkan impor dilakukan PT ABN pada September 2019. Namun, sesampainya di Indonesia, barang tersebut tak mengantongi izin dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Tidak disertai atau tidak dilengkapi dengan perizinan impor berupa surat persetujuan impor dari Kemendag RI dan rekomendasi dari Kementerian Pertanian," ujar Daniel di lokasi yang sama.

Dikatakan Daniel, keberadaan barang ilegal tersebut jelas mengganggu perekonomian para peternak. Sebab serapan ataupun penjualan telur produksi dalam negeri akan berkurang.

Daniel menyebut barang ilegal tersebut akan akan diserahkan ke Kemendag.

"Mengingat frozen egg yolk 10 persen salted tersebut ditemukan di wilayah Post Border maka penanganan selanjutnya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN)," ujarnya.

Daniel menyebut, PT ABN diduga telah melanggar UU nomor 29 tahun 2019 tentang ketentuan ekspor dan impor hewan dan produk hewan. Karena tindakan melawan hukum tersebut, Polri memberikan sanksi administrasi kepada PT ABN dengan menghanguskan 15 ton kuning telur beku tersebut.

"PT ABN telah melanggar Pemendag No 29 Tahun 2019 tentang ketentuan ekspor dan impor hewan dan produk hewan. Kami kenakan sanksi administrasi dan 15 ton kuning telur beku dimusnahkan," pungkasnya.(gw/fin)