SUNGGUMINASA - Peredaran Narkoba di Kabupaten Gowa kian memprihatinkan. Dua hari sembilan pemuda diamankan.
Hal itu menunjukkan, jika Kabupaten Gowa sudah darurat Narkoba. Pemuda yang dimankan tersebut, selain pemakai, juga ada yang berperan sebagai pengedar. Satu di antara mereka bahkan menjadi bandar.
Identitas para pelaku diantaranya U Alias Doke (22 Thn), DI (19), SN (35), dan RH (32) masing-masing berprofesi sebagai buruh bangunan. Sementara ML (18), RN (17), RW (23) hanya pengangguran. Kemudian dua pemuda lainnya, yakni MZ (31) dan MA (16) bersatus wiraswasta dan pelajar.
"Sembilan pelaku ini kita tangkap lokasi yang berbeda," jelas Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP. M. Tambunan, Selasa, 11 Februari.
Dia menambahkan, berdasarkan dari pengakuan RN sang bandar, dirinya mendapat sabu dari seseorang di Makassar.
"Jadi mereka komunikasi lewat telepon, janjian ketemu dan yang menentukan lokasi transaksi," jelasnya.
Pelaku RN menjelaskan, jika dirinya membeli satu paket sabu seharga Rp1,2 juta. Lalau paket itu dikemas lagi menjadi saset kecil, setiap sasetnya RN menjual kepada pemakai sebesar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu.
"Saya jual ke orang yang saya kenal saja. Saya tau kalau dia pake juga," tutur RN. (bay/dir)
