MOSKOW – Akhirnya Rusia mengikuti jejak Indonesia dengan memulangkan 78 warganya dari Wuhan,Cina. Bahka Rusia telah menyiapkan karantina bagi mereka yang diduga secara fisik tertular virus Corona.
Kepala petugas medis Rusia, Anna Popova, mengatakan semua kedatangan dari Hubei akan dikarantina di sebuah kamp sekitar 30 kilometer di luar Tyumen, sebuah kota dengan 800.000 penduduk dan pusat industri minyak Rusia.”Kamp sudah dipagari, dilengkapi dengan kamera CCTV dan dijaga oleh patroli militer. Kami pun akan memberikan perhatian penuh terhadap mereka,” jelas Anna kepada kantor berita setempat.
Wakil Perdana Menteri Tatiana Golikova menambahkan kementerian kesehatan mengatakan Rusia sduah mempersiapkan kemungkinan penyebaran virus itu, karena sekolah-sekolah ditutup dan acara-acara publik dibatalkan di sejumlah daerah, meskipun pejabat lain mengaitkan hal itu hanya karena flu.
”Ini sudah dilakukan pekan lalu setelah kami mengetahui ada lebih dari 600 orang Rusia saat ini di Provinsi Hubei. Ini hanya antisipasi, dan kami rasa tidak terlalu berlebihan,” imbuhnya.
Rusia, yang telah melakukan pembatasan di sepanjang 4.300 kilometer perbatasan darat dengan China, pekan lalu melaporkan dua kasus pertama virus corona keduanya di Siberia dan keduanya melibatkan warga negara Cina.
Tidak ada infeksi yang terdeteksi di antara kelompok pertama yang kembali, yang mendarat di bandara Tyumen pada Rabu (5/2)pagi waktu setempat.
Sementara jumlah kematian global dari wabah telah meningkat menjadi hampir 500, semua kecuali dua di Cina daratan, dan infeksi mendekati 25.000.
Secara keseluruhan, Rusia berencana untuk memulangkan 144 warganya, termasuk 16 warga negara negara bekas Soviet, dari Provinsi Hubei, tempat virus itu pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu. Pesawat militer kedua dijadwalkan mendarat di Tyumen di kemudian hari.
Rusia juga telah menangguhkan kereta penumpang langsung dan penerbangan komersial dari Cina, kecuali beberapa yang sedang dialihkan melalui terminal terpisah di bandara Moskow untuk mempermudah proses pemindaian penumpang.
Terpisah, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak seluruh menteri kesehatan seluruh negara, agar meningkatkan berbagi data virus corona segera dan mengatakan dirinya akan mengutus tim para ahli untuk berkoordinasi dengan mitra China.
”Badan PBB tersebut mengirim masker, sarung tangan, respirator dan hampir 18.000 baju isolasi dari gudangnya ke puluhan negara yang membutuhkan bantuan,” terang Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada Reuters.
Sejauh ini 22 negara telah melaporkan langkah-langkah terkait perjalanan atau perdagangan sehubungan dengan virus corona, yang menurut Tedros harus singkat durasinya, sebanding dengan risiko kesehatan masyarakat dan ditinjau secara rutin.
"Pembatasan seperti itu mampu memiliki efek meningakatnya kekhawatiran dan stigma dengan sedikit manfaat kesehatan masyarakat," katanya.
Duta Besar Cina untuk PBB Chen Xu, meminta kepada Dewan Eksekutif WHO bahwa beberapa pembatasan akan bertentangan dengan imbauan badan PBB. Ia pun mengutip larangan masuk warga asing yang telah mengunjungi China dalam 14 hari terakhir, penundaan penerbitan visa dan pembatalan penerbangan. "Jangan terlalu berlebihan," kata Chen di Jenewa.
"Anda seharusnya mengikuti saran WHO dan menahan pembatasan terhadap perjalanan atau perdagangan internasional, menghindari tindakan diskriminatif dan stigmatisasi,” timpalnya.